Halaman

Jumat, 19 Juni 2015

Jangan Lupa Belanja






Baru datang tiga pemain baru berstatus gratis, pun hanya satu diantaranya yang memiliki jaminan kualitas. Sebagai suporter saja, saya sudah hampir malas membuka laman resmi klub mengharap rumor yang beredar terwujud nyata. Musim panas memang harusnya dihiasi dua hal, mbak-mbak girlgroup yang heboh bikin comeback penggoda iman, dan kegilaan klub liga primer menghamburkan uang di bursa pemain. Semoga semua kabar baik datang dalam waktu dekat. 
Dimulai pada 1 Juli.

Kamis, 18 Juni 2015

Penyerang Internasional Prancis Hijrah Ke Meksiko

Andre-Pierre Gignac memutuskan untuk tidak memperpanjang hubungannya dengan klub Olympique Marseille. Salah satu pencetak gol terbanyak Ligue 1 musim 2014-2015 dengan 21 gol ini, diduga mengambil keputusan untuk hengkang karena tidak akur dengan pelatih kepala Marcelo Bielsa. Sebagai catatan, Bielsa gagal membawa Marseille untuk bersaing di papan atas liga utama Perancis setelah dalam paruh kedua musim mencatatkan rekor buruk dimana tujuh pertandingan berakhir dengan kekalahan.

Rumor kepindahan Gignac, membuat sejumlah klub dari daratan eropa dikaitkan sebagai destinasi karir sang penyerang berikutnya. Sejumlah tim liga primer Inggris seperti Newcastle, West Ham tertariik memboyong pemain yang mencetak enam gol bagi tim nasional Perancis. Begitu juga rumor yang menyebutkan ketertarikan Dynamo Moscow(Rusia), dan salah satu klub papan tengah Serie A, Fiorentina. Rupanya, pria berusia 29 tahun tersebut memilih untuk mengambil opsi lain.

Seperti dilansir dari beberapa media olahraga baik Perancis maupun Eropa pada Selasa (17/6) waktu setempat, Gignac resmi mengikat kesepakatan untuk membela klub liga Meksiko, Tigres. Menurut laporan Goal.com, dan beberapa sumber lain, Gignac akan diikat selama tiga tahun dengan perkiraan nilai kontrak mencapai empat juta dolar amerika per tahunnya.

Selain mendatangkan mantan penyerang Touluse tersebut, Tigres juga merogoh kocek mereka sangat dalam untuk mendaratkan bintang muda Meksiko Jurgen Damm asal klub Pachuca, dan penyerang Villareal asal Nigeria, Ikechukwu Uche. Aktivitas beli pemain yang dilakukan oleh Tigres bisa dibilang sebagai yang paling aktif dan termahal di liga Meksiko musim panas ini.

Liga utama negeri Meksiko sendiri akan memulai musim barunya pada akhir Juli nanti. Namun, kompetisi terdekat yang akan dihadapi Tigres adalah kompetisi antar klub amerika selatan, Piala Libertadores. Tigres melaju ke babak semifinal dan akan menghadapi lawannya asal Brasil, SC Internacional pada tanggal 16 Juli mendatang.

 

Rabu, 17 Juni 2015

Pekan Pertama EPL, Liverpool Kembali Tandang ke Britannia

Jadwal musim 2015/2016 liga primer Inggris telah dirilis pada Rabu (17/6), waktu setempat. Sejumlah pertandingan menarik akan tersaji langsung di pekan perdana musim depan. Juara musim lalu, Chelsea, akan memulai perjuangan mempertahankan gelar dengan menjamu Swansea di Stamford Bridge. Newcastle United, yang akan dipimpin pelatih baru Steve McClaren, menunggu kunjungan dari tim penuh kejutan musim lalu, Southampton. Sementara salah satu kandidat peringkat empat besar lainnya, Tottenham Hotspur, akan memulai musim dengan menyambangi Old Trafford untuk menantang Manchester United.

Yang unik, Liverpool kembali akan bertandang ke Britannia Stadium, kandang Stoke City, berselang kurang dari 3 bulan dari kekalahan 1-6 di tempat yang sama. Leicester City akan menjamu Sunderland, satu-satunya lawan yang gawangnya tidak mampu mereka bobol dalam dua pertemuan musim lalu. Sementara dua dari tiga tim promosi musim ini berkesempatan memulai musim dengan pertandingan kandang. AFC Bournemouth akan menjamu Aston Villa, sedangkan Norwich City akan kembali menggelar laga EPL di Carrow Road setelah absen semusim dengan menjamu Crystal Palace.


Berikut adalah jadwal lengkap pekan perdana EPL musim 2015/2016 pada 8 dan 9* Agustus 2015:

AFC Bournemouth v Aston Villa
Arsenal v West Ham United
Chelsea v Swansea City
Everton v Watford
Leicester City v Sunderland
Manchester United v Tottenham Hotspur
Newcastle United v Southampton
Norwich City v Crystal Palace
Stoke City v Liverpool
West Bromwich Albion v Manchester City 



jadwal lengkap dapat diakses di laman ini

*waktu pertandingan masih dapat berubah

Selasa, 16 Juni 2015

Kunci Gelar Ganda, Juara Umum Diraih

Singapura, Selasa (16/6) - Bisa dibilang pegelaran SEA Games XXVII 2015 Singapura menjadi unjuk kekuatan pelatnas Cipayung kepada para pesaingnya di kawasan asia tenggara. Walaupun harus merelakan medali di beberapa nomor, tim Indonesia sanggup menjadi juara umum walau hanya menurunkan tim "lapis kedua". Sektor ganda menjadi ujung tombak dalam perolehan medali yang seluruh pertandingannya dihelat di Singapore Indoor Stadium ini.

Indonesia tinggal membutuhkan satu medali emas untuk memenuhi target sebanyak dua medali emas yang dipasang oleh PBSI dan Satlak Prima jelang SEA Games kal ini. Sebelum final digelar, target tersebut pun sudah terpenuhi mengingat pada kategori ganda putra dua wakil Indonesia dipastikan saling berhadapan. Sementara wakil lainnya, Hanna Ramadini dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto memiliki peluang bagi tim Indonesia untuk meraih medali emas dan melampaui target yang telah diberikan.

Dalam duel ganda putra, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi unggul atas koleganya pasangan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 21-12, 24-22. Terdapat prestasi tersendiri dalam duel ini. Ini adalah kali kedua secara berurutan dalam kancah SEA Games, Indonesia menempatkan dua wakilnya di babak final. Sementara bagi Angga Pratama, ia mengulangi prestasinya dengan meraih medali emas, setelah dua tahun lalu juga memperoleh emas saat berpasangan dengan Ryan Agung Saputra.

Hanna Ramadini, yang sebelumnya tidak diunggulkan di kategori perseorangan, menjadi wakil Indonesia untuk tampil di final nomor tunggal putri. Sayang perlawanan gadis berusia 20 tahun tersebut tak mampu menundukkan sang lawan dari Thailand, Busanan Ongbumrungpan yang unggul dalam dua gim, 21-17, 21-12. Meskipun sempat unggul cukup jauh di gim kedua, Hanna banyak membuat kesalahan sendiri dan seketika kehilangan bentuk permainan. Hal ini berbuah kemenangan bagi Busanan, peraih medali perak SEA Games 2013 di Myanmar.

Wakil terakhir yang turun di babak final adalah ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto. Menghadapi sang lawan yang berasal dari Malaysia, pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Yin, mereka kehilangan gim pertama yang berkesudahan 18-21 untuk pasangan Chan/Goh. Set kedua, Praveen/Debby mulai menemukan ritme dan sesekali mengambil keuntungan dari servis berisiko sang lawan. Berkat beberapa smash keras menyilang Praveen, wakil Indonesia unggul di set kedua 21-13.

Drama berlanjut ke set penentuan, peraihan poin berlangsung ketat, momen tersebut berlangsung hingga pasangan Indonesia mampu mendominasi dan unggul beberapa angka. Sayang pada saat kedudukan beranjak ke angka belasan pasangan Malaysia balik menampilkan permainan efektif di depan net dan memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, tidak hanya sekali, tapi hingga tiga kali kesempatan!. Untung bagi pasangan Indonesia, pada saat poin kritis, mereka mampu bertahan dari serangan lawan dan mengakhiri pertandingan dengan kedudukan 25-23.

Medali emas kedua bagi Debby Susanto di dua edisi SEA Games ini menandakan Indonesia meraih juara umum cabang olahraga bulutangkis. Indonesia mengungguli Malaysia dan Thailand dengan meraih tiga medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu. Satu medali emas lain disumbangkan oleh tim beregu putra Indonesia. Catatan positif ini menandakan kesiapan para pemain muda pelatnas dalam mengemban tugas kompetisi di tingkat regional. Sementara pekerjaan rumah bagi pasukan Cipayung untuk berbenah di sisi mental bertanding agar pemain muda ini mampu untuk tampil matang dan konsisten dalam kompetisi sesungguhnya di level Grand Prix maupun Super Series.

Senin, 15 Juni 2015

Empat Wakil Di Final, Pastikan Satu Emas

Singapura - Babak semifinal nomor perseorangan cabang olahraga bulutangkis usai dilangsungkan pada Senin (15/6) malam, di Singapore Indoor Stadium. 


Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto adalah wakil Indonesia pertama yang lolos ke babak final. Mereka berhasil mengalahkan Sudket Prapakamol/Sapsiree Taerattanachai setelah bermain tiga gim, 21-13, 8-21, 21-14. Ini adalah final SEA Games kedua bagi Debby, yang edisi sebelumnya meraih medali emas bersama Muhammad Rijal.

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying asal Malaysia akan menjadi lawan bagi Praveen/Debby dalam merebut medali emas. Pasangan negeri jiran tersebut mengalahkan wakil Indonesia lain, Riky Widianto/Richi Puspita Dili, 21-18, 18-21, 22-20 untuk melaju ke final yang akan digelar besok, Selasa (16/6).

Pada kategori tunggal putri, Hanna Ramadini mampu mengalahkan wakil Malaysia, Goh Jin Wei, untuk meraih satu tempat di babak final. Sempat tertinggal pada gim pertama 16-21, pebulutangkis berusia 20 tahun mampu menyudahi dua set berikutnya dengan keunggulan 21-12, 21-18. Pada babak final, ia akan menghadapi wakil Thailand yang juga finalis tunggal putri SEA Games 2013 Myanmar, Busanan Ongbumrungpan. Sebelum melaju ke final, Busanan menaklukkan wakil Vietnam, Vu Thi Trang, 21-11, 21-17, di babak semifinal.

Indonesia sendiri telah memastikan merebut medali emas di kategori ganda putra. Sesama wakil Indonesia, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan saling bertemu di babak final. Skenario terbaik ini bisa tercapai setelah kedua pasangan tersebut mampu menundukkan lawan masing-masing di babak semifinal.

Angga/Ricky mampu menyudahi pertandingan dalam dua gim langsung dengan skor 21-12, 21-18, saat bersua pasangan tuan rumah, Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart. Ini juga merupakan final SEA Games kedua bagi pasangan ini, meskipun di edisi lalu bermain dengan pasangan yang berbeda. Di sisi lain, Markus/Kevin menyudahi perlawanan ganda putra Filipina, Ronel Estanislao/Philip Joper Escueta, dengan dua gim langsung 21-14, 21-12.

Prestasi ganda putra tim bulutangkis Indonesia, tak mampu disamai oleh para wakil di ganda putri. Baik pasangan Maretha Dea Giovani/Suci Rizki Andini serta Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi harus puas dengan medali perunggu. Maretha/Suci harus takluk di tangan wakil Malaysia, Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho dengan skor 16-21, 21-23. Sementara wakil Malaysia lainnya, Vivian Hoo Kah Mun/Moon Khe Wei mengandaskan perlawanan Awanda/Mahadewi, 21-12, 21-11.

Sabtu, 13 Juni 2015

Jadwal Tanding Wakil Indonesia: Perempatfinal Perseorangan Bulutangkis

Berikut adalah wakil Indonesia yang lolos menuju babak perempatfinal kategori perseorangan cabang olahraga bulutangkis, SEA Games XXVII Singapura 2015:

- Jonatan Christie (kategori tunggal putra) akan menghadapi Chong Wei Feng (Malaysia)

- Hanna Ramadini (tunggal putri) akan menghadapi Liang Xiaoyu (Singapura)

- Lindaweni Fanetri (tunggal putri) akan menghadapi Vu Thi Trang (Vietnam)

- Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (ganda putra) akan menghadapi Peter Gabriel Magnaye/Paul J. Vivas (Filipina)

- Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra) akan menghadapi Issara Bodin/Nipitphon Puangpuapech (Thailand)

- Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi (ganda putri) akan menghadapi Duanganong Aroonkesorn/K.Voravichitchaikul (Thailand)

- Maretha Dea Giovanni/Suci Rizki Andini (ganda putri) akan menghadapi Pham Nhu Thao/Thai Thi Hong Gam

- Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran) akan menghadapi Tan Aik Quan/Lai Pei Jing (Malaysia)

- Riky Widianto/Richi Puspita Dili (ganda campuran) akan menghadapi Nipitphon Puangpuapech/Puttita Supajirakul (Thailand)


*seluruh pertandingan dilangsungkan di Singapore Indoor Stadium, Minggu (14/6), mulai pukul 14.00 waktu setempat / 13.00 WIB

Jumat, 12 Juni 2015

Bulutangkis Separuh Jalan Penuhi Target

Singapura, Jumat (12/6)

Catatan penting ditorehkan oleh tim bulutangkis putra Indonesia, pada SEA Games ke XXVIII kali ini Jonatan Christie dkk sukses meraih medali emas.


Prestasi tersebut mereka raih usai mengalahkan tim bulutangkis putra Thailand dengan skor 3-2. Menjadi tunggal pertama yang tampil di partai pembuka, Jonatan Christie justru takluk di tangan tunggal pertama Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, 17-21, 19-21. Kemenangan Tanongsak seolah memberi angin kepada Thailand bahwa medali emas akan mereka raih.

Di partai selanjutnya, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi tampil trengginas untuk menaklukkan lawannya sekaligus memberi poin bagi tim Indonesia. Mereka menyamakan kedudukan menjadi sama kuat setelah menaklukkan duet Nipitphon Puangpuapech/Issara Bodin, 21-15, 21-13, hanya dalam kurun waktu 30 menit. Thailand kembali memaksakan keunggulan atas tim Indonesia, saat tunggal kedua, Firman Abdul Kholik gagal membendung permainan tunggal putra senior, Boonsak Ponsana. Firman harus rela takluk dua set langsung, 7-21, 14-21 dai pebulutangkis Thailand berusia 33 tahun tersebut. 

Sektor ganda kembali menjadi penyelamat regu Indonesia, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon sesuai harapan mampu tampil maksimal saat mengalahkan pasangan  kedua Thailand Wannawat Ampunsuwan/Pakkawat Vilailak. Setelah melalui duel tiga set, Kevin/Markus mampu unggul 21-19, 18-21, 21-14. Indonesia memastikan meraih medali emas setelah tunggal ketiga Ihsan Maulana Mustofa secara dramatis menghentikan laju Suppanyu Avihingsanon. 

Gagal memanfaatkan keunggulan dan kehilangan poin penting membuat Ihsan harus menyerah di gim pertama 20-22. Namun di dua gim berikut, Ihsan berhasil menaklukkan Aihingsanon yang terlihat sudah kelelahan dengan skor 21-16, 21-9. Ini adalah sumbangan medali emas pertama dari cabang bulutangkis, namun juga merupakan sumbangan medali kedua. Sebelumnya, tim beregu putri Indonesia meraih medali perunggu usai takluk dari regu putri Malaysia di fase semifinal, Kamis (11/6).

Dengan target dua emas dari cabang olahraga bulutangkis di SEA Games 2015 kali ini, maka separuh dari capaian tersebut sudah terpenuhi. Besok, Sabtu (13/6), cabang olahraga bulutangkis mulai mempertandingkan nomor perseorangan di berbagai kategori. Indonesia menargetkan mampu memperoleh medali emas di kategori ganda putra dan ganda campuran. Indonesia memiliki dua pemain dengan pengalaman meraih medali emas di ajang SEA Games pada dua kategori tersebut, Angga Pratama dan Debby Susanto. (*)

Kamis, 11 Juni 2015

Nagatomo: Saya Ingin Bertahan di Inter

Bek kiri tim nasional Jepang, yang juga punggawa Inter Milan, Yuto Nagatomo menyanggah kabar yang menyatakan dirinya akan berganti kostum musim depan. Nagatomo, 28, menyampaikan pernyataan tersebut seusai tampil mengalahkan Irak empat gol tanpa balas di Yokohama International Stadium, Kanagawa, Jepang pada Kamis (10/6) malam waktu setempat. 

Seperti dikutip oleh laman berita Football Channel Asia, Ia mengaku belum mendengar kabar mengenai rencana dirinya akan dibarter dengan gelandang asal Sampdoria, Eder. "Saya mencintai Inter, tentu saya ingin tetap menjadi bagian dari klub dimana saya sudah bermain selama lima tahun belakangan" tutur mantan bek Cesena tersebut. 

Di sisi lain, dalam pertandingan ujicoba yang juga bertajuk Kirin Challenge Cup 2015 tersebut, Nagatomo tampil penuh sejak awal pertandingan. Ini merupakan pertandingan penuh pertama Nagatomo bersama Nippon daihyo, semenjak kekalahan di fase perempat final Piala Asia di bulan Januari lalu atas Uni Emirat Arab. Saat itu, Jepang harus meraasakan pengalaman pahit tersingkir melalui babak adu tendangan penalti.

Rabu, 10 Juni 2015

That's All I Can Say








" He is a fantastic communicator. He manages to keep the players happy, even the ones that aren't playing every week. He has a clear philosophy when it comes to how he wants his team to perform. In my eyes he is a very complete coach, considering his tactical and human qualities."

-Gerhard Tremmel , Swansea Goalkeeper (2011-2015), commenting about the manager who brought him to English football, Brendan Rodgers. 







well, Glen Johnson probably won't be agree with Tremmel's comment on how Mr.Rodgers rotate the squad. But wait, in case you missed it, there were one of LFC squad member that always happy even though he does not having much minutes on the pitch or manages to score a goal, Mario Balotelli.  




click here for the complete interview of transfermarkt.co.uk with Gerhard Tremmel

Selasa, 09 Juni 2015

Teppanyaki

mbak lindswell, yang saya idolakan, terima kasih atas persembahan dua emasnya di SEA Games. Kapan kita makan teppanyaki bareng? tadi udah coba makan sendiri, rasanya ada yang kurang mbak.

Solo, 9 Juni



Senin, 08 Juni 2015

Thanks for The Great Weekend Istora!

As a sportsfan, it's such a joy to be able to watch world class athletes compete in a world class tournament. Supporting those who represent Indonesia and others who perform magnificently to claim victory. Salam Olahraga!

Minggu, 07 Juni 2015

Tiongkok Bawa Pulang Dua Gelar dari Istora

Sejarah bulutangkis dunia, kembali terukir di Istora Senayan, Jakarta. Babak final kejuaraan Indonesia Open Super Series Premier (SSP) usai digelar, dan telah menghasilkan juara di masing-masing nomor. Turnamen dengan hadiah terbesar musim ini, dengan total US$ 850.000, ditutup dengan cukup meriah.

Diawali pada sektor ganda campuran, pasangan asal Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin mengalahkan rekan senegara mereka Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pasangan unggulan kedua turnamen tersebut menunjukkan kesolidan dan pengalaman mereka untuk menang dua set langsung 21-17, 21-16.

Pada nomor berikut, tampil salah satu favorit Istora, Ratchanok Intanon. Pebulutangkis asal Thailand tersebut tampil menghadapi lawannya asal Jepang, Yui Hashimoto. Intanon tampil mendominasi dan berhasil unggul atas Hashimoto dalam dua set langsung, 21-10, 21-11.

Partai ketiga adalah salah satu yang paling intens dan mengejutkan. Unggulan sekaligus juara bertahan asal Denmark, Jan O Jorgensen ditantang pemain tunggal putra asal Jepang, Kento Momota. Jorgensen yang mendapat dukungan penonton Istora, tampil baik saat menuntaskan set pertama dengan keunggulan 21-16.

Di set kedua, angin Istora mulai berhembus mendekati Momota, beberapa kali Jorgensen mendapat peringatan dari umpire pertandingan karena gagal mengontrol emosi dengan keputusan hakim garis di lapangan. Memanfaatkan kelengahan sang lawan, Momota berhasil mencuri poin penting dan menang 21-19.

Set terakhir, seolah menjadi periode antiklimaks Jorgensen dalam turnamen tahun ini. Kesulitan mengontrol permainan dan berakhir melakukan kesalahan sendiri, membuatnya harus kehilangan gelar yang ia raih musim lalu. Sorak gembira penonton Istora, yang sejak akhir set kedua ganti mendukung Momota, membuncah ketika jagoan Jepang mampu menyelesaikan permainan dengan skor 21-16.

Pada partai keempat, tampil ganda putri tuan rumah, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Penampilan yang paling ditunggu oleh penonton ini ternyata berlangsung tanpa ada drama. Menantang pasangan asal Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing, yang juga menggusur mereka di turnamen Australia Terbuka Super Series dua minggu lalu, Greysia/Nitya seolah kehabisan bensin.

Beban kelelahan akibat selalu bermain tiga set semenjak babak awal turnamen rupanya mencapai batasnya di final. Kehilangan momentum semenjak interval set pertama dan gagal membangun irama permainan sendiri di set berikut, mengharuskan mereka kalah 21-11, 21-10. Indonesia pun nirgelar pada turnamen edisi tahun ini.

Sebagai penutup, masih ada pertandingan seru antara ganda putra asal Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol yang menghadapi pasangan asal Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan. Penampilan kelas dunia diperlihatkan kedua pasangan di laga tersebut. Sung Hyun/Baek Cheol sukses merebut set pertama dengan 21-16, sebelum Fu/Zhang membalas di set kedua juga dengan keunggulan 21-16.

Pada set ketiga, laga berlangsung ketat, namun juara dunia 2014, Sung Hyun/Baek Cheol secara dramatis memperoleh keunggulan saat poin kritis. Mereka meraih gelar juara dengan merngakhiri set ketiga dengan skor 21-19. Ini adalah gelar pertama bagi pasangan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol pada tahun ini.

Sabtu, 06 Juni 2015

Sepi

Istora sudah lengang, tinggal kami dan sejumlah warga nordik mendukung sang juara bertahan. Besok keramaian akan kembali, tapi mungkin tak akan seperti sore tadi.

Jumat, 05 Juni 2015

Febe dan Keajaiban di Istora

Ketika layar televisi usai menyiarkan kemenangan ganda putra Moh.Ahsan/Hendra Setiawan, gemuruh dukungan Istora Senyan masih mengalir bagi wakil Indonesia lain di lapangan tiga. Babak perempatfinal Indonesia Open Super Series Premier(SSP), Jumat (5/6), mempertemukan Maria Febe Kusumastuti melawan wakil Jepang Yui Hashimoto.

Febe tampil menggila di set pertama, hingga mampu unggul jauh saat interval. Set pertama berkesudahan 21-16 untuk keunggulan Febe. Ia tampil begitu baik dan menawan untuk ukuran pemain yang bahkan sudah tak dilirik pelatnas Cipayung. Beberapa penonton bahkan lebih mendukungnya ketimbang Lindaweni Fanetri yang dibantai Ratchanook Inthanon, 21-7, 21-6.

Namun, drama pertandingan Hashimoto dan Febe baru saja dimulai. Tetiba saja tim medis menghampiri Febe, ia nampak mengeluh seketika pula tim medis mencoba melihat kondisi lutut pemain asal klub Djarum tersebut. Set kedua pun seolah berjalan tak seimbang. Hashimoto tanpa ampun memberi banyak smes menyilang kepada Febe yang sudah nampak sulit menggerakkan lutut kanannya. Namun, beberapa kali ia menampilkan pengembalian bola yang cukup "ajaib" hingga membuat Hashimoto pun terkejut. Pada kedudukan 21-16, kali ini untuk keunggulan Yui Hashimoto, set kedua pun usai.

Pada babak penentuan permainan inilah puncak gemuruh Istora berawal. Febe memang sudah tak mampu berlari secara gesit untuk mengembalikan sejumlah bola menyilang dari Hashimoto namun ia mampu memimpin usai interval, bahkan dengan selisih 5 poin!. Pada kedudukan Febe unggul 16-13, ia berusaha mengembalikan netting Hashimoto, dengan sekuat tenaga tersisa, sayang pengembaliannya gagal dan ia terjungkal hingga penonton yang dekat dengan lapangan tiga berdiri terkejut.

Bangkit dan kembali ke permainan, semuanya seolah kembali imbang. Kedua pemain beradu teknik secara maksimal. Hashimoto masih mengandalkan bola menyilang mengekspos cedera Febe. Tapi, pemain putri asli Boyolali memvuat sejumlah jumping smash yang membuat lawannya tak berkutik. Febe secara mengejutkan sempat unggul dan meraih match point!. Berhentikah disitu? belum. Lagi, Febe harus jatuh di lapangan saat mencoba mengantisipasi bola serangan Hashimoto, ia sudah tak mampu membendungnya. Hashimoto pun mengambil set ketiga 22-20. Sekaligus lolos ke semifinal Indonesia Open SSP.

Gemuruh dukungan bagi seorang pemain yang berulang kali terjungkal saat berjuang membuncah dari berbagai sektor dalam Istora. Febe membalas dengan melambaikan salam, saya termasuk ke dalam kelompok penonton yang membalas lambaian tersebut dengan standing ovation. Meski gagal ke semifinal, Maria Febe Kusumastuti kamu pahlawan Istora kami pada hari Jumat ini. Bravo!

Kamis, 04 Juni 2015

Sejumlah Wakil Tumbang, Kejutan Indonesia Masih Meledak

Babak pertama turnamen bulutangkis Indonesia Open Super Series Premier(SSP) yang berlangsung Rabu (3/6), menghasilkan banyak kejutan. Sejumlah pebulutangkis asal Indonesia di nomor tunggal putra seolah tersengat, dan bermain luar biasa saat bermain di Istora Senayan. Salah satunya terbukti lewat kemenangan sensasional Tommy Sugiarto, atas mantan pebulutangkis nomor satu dunia asal Tiongkok, Lin Dan. Tommy, memenangkan duel selama satu jam 17 menit tersebut dengan tiga set, 19-21, 21-8, 21-16.

Sayang bagi Tommy, ia tidak mengulangi performa hebat yang sama saat meladeni pebulutangkis asal Jerman, Marc Zwiebler pada babak kedua yang berlangsung hari ini, Kamis (4/6). Walaupun sempat unggul di set pembuka dengan skor 21-16, Tommy harus mengakui keunggulan Zwiebler di dua set berikut dengan skor 20-22, 19-21. Kedua pebulutangkis ini terakhir bertemu pada tahun 2013, dan saat itu juga Zwiebler berhasil unggul atas Tommy. 

Wakil lain dari Indonesia yang tumbang di babak kedua tunggal putra Indonesian Open SSP adalah Dionysius Hayom Rumbaka. Hayom, melaju ke babak kedua setelah sebelumnya berhasil mengatasi perlawanan pebulutangkis asal Tiongkok, Xue Song, 21-14, 21-14. Tapi di babak kedua, ia tak kuasa membendung unggulan ketiga turnamen asal Denmark, Jan O Jorgensen. Pertandingan yang berlangsung tiga set tersebut berkesudahan 21-12, 14-21, 21-14 bagi kemenagan Jorgensen.

Lawan yang akan dihadapi Jorgensen di perempatfinal adalah pebulutangkis muda tuan rumah, Jonatan Christie. Setelah di babak pertama secara gemilang mengalahkan unggulan ketujuh Chou Tien Chen(Taiwan), 21-18, 21-19. Di babak kedua turnamen, ia mengalahkan pebulutangkis senior asal Korea Selatan, Lee Hyun-Il. Walaupun sempat tertinggal di kedua set, Jonatan masih mampu memenangkan pertandingan 21-17, 21-19. Ini adalah perempatfinal kedua bagi Jonatan di Super Series musim ini, setelah sebelumnya ia capai di Swiss Terbuka.

Ledakan kejutan sesungguhnya dari Indonesia, berada dalam diri Anthony Ginting. Pebulutangkis kelahiran tahun 1996 ini, berhasil tampil di perempatfinal setelah merangkak dari babak kualifikasi Indonesia Open SSP 2015. Ia memperoleh tiket ke perempatfinal dengan mengalahkan unggulan keempat asal India, Srikanth Kidambi. Dalam pertandingan tiga set, yang berlangsung hampir selama satu jam, Anthony berhasil unggul 14-21, 22-20, 21-13. Ia masih menanti pemenang pertandingan antara Kento Momota(Jepang) menghadapi Hu Yun(Hongkong) sebagai lawan di perempatfinal, yang berlangsung Jumat(5/6).

Rabu, 03 Juni 2015

3 Juni, Hari Baru di Madrid






" The main thing for my development was the winning mentality Real Madrid has. "
- Rafael Benitez, (FourFourTwo, September 2011)





Rafael Benitez in 2011, speaking about his early management and coaching apprenticeship at various Real Madrid outfits. Starting today he's the new first team manager of El Real. Congratulations seƱor!






Selasa, 02 Juni 2015

Myanmar Borong 4 Gol ke Gawang Indonesia

Singapura (2/6) - Berinisiatif melakukan tekanan tinggi ke daerah pertahanan lawan, tim nasional U-23 Myanmar berhasil mengekspos kelemahan lini belakang Indonesia U-23. Laga pertama bagi kedua tim di cabang sepakbola SEA Games 2015 ini berlangsung cukup menegangkan. Dengan dukungan mayoritas penonton yang hadir di Jalan Besar Stadium, Kallang, Singapura, Myanmar unggul cepat melalui Thura Shine pada menit ke-21. Situasi kemelut dalam kotak penalti dimanfaatkan pemain bernomor punggung 20 tersebut untuk melepaskan tembakan ke gawang yang dikawal Muhammad Natshir. 

Keunggulan bagi Myanmar bertambah, kali ini melalui situasi set-piece menghadirkan bola liar yang dimanfaatkan Aung Si Thu menjadi gol lewat sundulan kepala. Pada penghujung babak pertama, Indonesia sempat membalas melalui sepakan lob Abduh Lestaluhu yang gagal dibendung penjaga gawang Phyo Kyaw Zin. 

Babak kedua menampilkan penampilan tim nasional Indonesia U-23 yang lebih lepas dari tekanan. Walaupun begitu, kesalahan Hansamu Yama Pranata dalam menjaga bola di lini pertahanan sendiri membuat Aung Si Thu bebas merangsek ke dalam area pertahanan Indonesia. Ia mencetak gol keduanya dalam pertandingan kali ini setelah melepaskan tendangan yang gagal diantisipasi Natshir.

Kesalahan penjagaan dalam situasi sepak pojok juga kembali membuat Indonesia kebobolan kali ini melalui sepakan pemain pengganti Myanmar Kyaw Zwin Lin. Melalui gerakan individu, Ahmad Nufiandani mampu mencetak gol memperkecil ketinggalan setelah tendangan kerasnya menghujam ke arah kiri gawang Myanmar. 

Skor akhir 4-2 membuat Myanmar sementara memuncaki grup B, dalam kompetisi cabang olahraga sepakbola di SEA Games 2015 Singapura. Tim tuan rumah akan menjadi lawan berikut Myanmar pada 4 Juni di stadion yang sama. Sementara tim nasional Indonesia akan bertemu Kamboja pada tanggal 6  Juni nanti.

Senin, 01 Juni 2015

Muto Mantap Menuju Mainz

Sabtu, 30 Mei 2015. FC Tokyo berhasil memenangkan pertandingan pekan ke-14 paruh pertama kompetisi J1 League atas lawannya Kashiwa Reysol. Sang tuan rumah harus bekerja keras untuk menang dengan skor 2-1, hasil ini membawa mereka naik peringkat menuju posisi ketiga di klasemen sementara. Pada penghujung pertandingan suasana Ajinomoto Stadium di wilayah Chofu, Tokyo, ramai oleh riuh rendah suporter, tapi mood kegembiraan sejenak berubah. 

Sebuah pengumuman disiarkan melalui layar elektronik dan pengeras suara meminta sebanyak 23.439 penonton yang hadir untuk berkenan tidak meninggalkan stadion selepas laga usai. Pada beberapa sudut tribun, sebagian suporter(dan juga awak media) paham bahwa klub akan menyampaikan sebuah kabar perpisahan. Yoshinori Muto, penyerang utama dan pencetak gol terbanyak musim ini akan bergabung dengan klub asal Jerman, FSV Mainz 05.





Muto, 22, adalah salah satu aset besar terkini milik FC Tokyo, ia juga salah satu pemain yang paling bersinar di liga musim ini. Berposisi sebagai penyerang sayap maupun tengah, Muto tampil secara reguler bersama FC  Tokyo semenjak musim 2014. Dalam 33 penampilan di musim perdananya Muto mampu mencetak 13 gol, menyamai rekor bagi pemain debutan di liga Jepang. Prestasi ini langsung mengganjarnya sebagai salah satu pemain masa depan negeri sakura. 


Pada bulan April, namanya mencuat ke permukaan, beberapa media asal Inggris mengabarkan ketertarikan Chelsea kepada sosok bernomor punggung 14. Chelsea di sisi lain juga tengah terkonfirmasi menjajal membuka kemungkinan mengembangkan brand mereka di negara kekaisaran tersebut. Jalinan kesepakatan antara pabrik ban Yokohama yang dikabarkan mencapai 40 juta poundsterling membuat Chelsea siap mengangkat nama Muto. Namun sepertinya, seorang Yoshinori Muto sudah memiliki keteguhan hati untuk menentukan masa depannya.

Mengambil kesempatan untuk pindah ke Bundesliga jelas keputusan besar, namun bagi Muto segalanya seakan sudah lebih jelas. Ketimbang bernasib sekedar menjadi pin-up boy layaknya Shinji Kagawa ketika diangkut Manchester United, Chelsea juga belum tentu memberikannya kesempatan bermain reguler. Hal tersebut pun terang-terangan diakui pria yang lulus dari fakultas ekonomi Universitas Keio, Tokyo ini ketika diwawancarai oleh SkySports. "Saya hanya mencoba realistis dan memilih tim yang sesuai dengan level permainan saya sendiri" beber Muto dalam wawancara beberapa hari lalu.


Yoshinori Muto Menyapa Penggemar Seusai Laga - Photo : Dan Orlowitz/Football Channel Asia
Faktor lain yang bisa melatarbelakangi keputusannya hijrah ke Mainz 05 adalah pemain kunci klub tersebut musim ini yang juga berkebangsaan Jepang, Shinji Okazaki. Mengemas 12 gol dalam 32 penampilan liga, Okazaki membawa timnya bertengger di papan tengah liga. Liga utama Jerman juga tidak asing bagi pemain Jepang, atau pemain asal negeri Asia lain, sehingga wajar bagi Muto untuk memilih berkompetisi di level tersebut. 

Bagi penyelenggaraan liga Jepang, kehilangan bakat bersinar yang mampu menggaet penonton untuk datang ke stadion mungkin sebuah kerugian. Sisi lain, ini merupakan sebuah kebanggaan bagi pembinaan sepakbola Jepang. Pelatih tim nasional saat ini, Vahid Halilhodzic pun menyebut Muto membutuhkan pengalaman bermain secara reguler di Eropa. Belum jelas apakah Muto masih akan tampil di tiga laga sisa FC Tokyo di paruh pertama J1 League musim ini, apabila tidak, maka gol kemenangan atas Reysol di laga kandang Sabtu malam itu adalah hadiah perpisahan yang indah.