Kebijakan naturalisasi atlet
asing oleh Singapura dimulai dengan adanya kebijakan Foreign Sport Talent Scheme (FTS). Skema ini berusaha mencari dan
membidik bibit atlet asing berkualitas yang dapat membela dan meningkatkan
kualitas dalam tim nasional berbagai cabang olahraga Singapura. Salah satu
cabang olahraga yang memperoleh ijin untuk menerapkan FTS adalah cabang
sepakbola. Federasi Sepakbola Singapura (FAS), diperbolehkan untuk mencari
bakat asing dan menarik mereka untuk bermain untuk tim nasional Singapura
semenjak tahun 2000.
Penyerang Home United, Egmar
Goncalves adalah salah satu pemain yang mendapatkan kesempatan untuk
dinaturalisasi dan kemudian bermain untuk tim nasional Singapura. FAS tertarik
setelah ia membuktikan kualitasnya dengan menjadi pencetak gol utama di klubnya
semenjak melakukan debut di liga Singapura. Sayang, ia gagal menunjukkan
performa terbaiknnya saat dipanggil dalam skuad Singapura yang bertanding di
piala Tiger/AFF edisi 2002. Pada tahun yang sama, Daniel Bennet dan Mirko
Grabovac juga ikut terpilih untuk diberi kewarganegaraan dan bermain untuk
timnas Singapura. Bennet bahkan masih bermain untuk beberapa edisi piala
Tiger/AFF dan menjadi pilihan utama di lini belakang Singapura.
Agu Casmir dan Itimi Dickson
adalah angkatan selanjutnya yang mendapat kesempatan untuk dinaturalisasi pada
tahun 2003. Setelah mereka, sejumlah nama pemain naturalisasi dari berbagai
negara asal memperoleh kewarganegaraan dan kesempatan untuk membela tim
nasional Singapura dalam berbagai ajang kompetisi. John Wilkinson, Mustafic
Faharudin, Precious Emujeraye, Shi Jiayi, adalah nama-nama yang muncul dan
menjadi kunci dalam kesuksesan Singapura merengkuh gelar dalam dua edisi
beturutan pada edisi 2004 dan 2007. Kekuatan tim nasional sepak bola Singapura
jelas mengalami peningkatan performa
hingga akhirnya mampu meraih gelar juara.
Sejak kesuksesan piala AFF
2007, Singapura tidak berhenti melakukan naturalisasi, Qiu Li dan Aleksander
Duric adalah dua nama berikutnya. Mereka termasuk dalam skuad pemenang Piala
AFF edisi 2012, dimana Duric telah tampil dalam pegelaran piala AFF 2008.
Seiring kesuksesan pembinaan usia muda dan juga menurunnya ketertarikan pemain
asing berkualitas yang bermain di liga Singapura, kebijakan FTS sedikit
tertahan. Pada awal pelaksanaan program ini di tahun 2000, FAS berniat
menggunakan haknya untuk menaturalisasi 2 hingga 3 pemain asing berkualitas
dalam setahun, namun kini mereka lebih menambatkan harapan kepada bibit pemain
muda lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar