Sabtu, 30 Mei 2015. FC Tokyo berhasil memenangkan pertandingan pekan ke-14 paruh pertama kompetisi J1 League atas lawannya Kashiwa Reysol. Sang tuan rumah harus bekerja keras untuk menang dengan skor 2-1, hasil ini membawa mereka naik peringkat menuju posisi ketiga di klasemen sementara. Pada penghujung pertandingan suasana Ajinomoto Stadium di wilayah Chofu, Tokyo, ramai oleh riuh rendah suporter, tapi mood kegembiraan sejenak berubah.
Sebuah pengumuman disiarkan melalui layar elektronik dan pengeras suara meminta sebanyak 23.439 penonton yang hadir untuk berkenan tidak meninggalkan stadion selepas laga usai. Pada beberapa sudut tribun, sebagian suporter(dan juga awak media) paham bahwa klub akan menyampaikan sebuah kabar perpisahan. Yoshinori Muto, penyerang utama dan pencetak gol terbanyak musim ini akan bergabung dengan klub asal Jerman, FSV Mainz 05.
Muto, 22, adalah salah satu aset besar terkini milik FC Tokyo, ia juga salah satu pemain yang paling bersinar di liga musim ini. Berposisi sebagai penyerang sayap maupun tengah, Muto tampil secara reguler bersama FC Tokyo semenjak musim 2014. Dalam 33 penampilan di musim perdananya Muto mampu mencetak 13 gol, menyamai rekor bagi pemain debutan di liga Jepang. Prestasi ini langsung mengganjarnya sebagai salah satu pemain masa depan negeri sakura.
Pada bulan April, namanya mencuat ke permukaan, beberapa media asal Inggris mengabarkan ketertarikan Chelsea kepada sosok bernomor punggung 14. Chelsea di sisi lain juga tengah terkonfirmasi menjajal membuka kemungkinan mengembangkan brand mereka di negara kekaisaran tersebut. Jalinan kesepakatan antara pabrik ban Yokohama yang dikabarkan mencapai 40 juta poundsterling membuat Chelsea siap mengangkat nama Muto. Namun sepertinya, seorang Yoshinori Muto sudah memiliki keteguhan hati untuk menentukan masa depannya.
Mengambil kesempatan untuk pindah ke Bundesliga jelas keputusan besar, namun bagi Muto segalanya seakan sudah lebih jelas. Ketimbang bernasib sekedar menjadi pin-up boy layaknya Shinji Kagawa ketika diangkut Manchester United, Chelsea juga belum tentu memberikannya kesempatan bermain reguler. Hal tersebut pun terang-terangan diakui pria yang lulus dari fakultas ekonomi Universitas Keio, Tokyo ini ketika diwawancarai oleh SkySports. "Saya hanya mencoba realistis dan memilih tim yang sesuai dengan level permainan saya sendiri" beber Muto dalam wawancara beberapa hari lalu.
Yoshinori Muto Menyapa Penggemar Seusai Laga - Photo : Dan Orlowitz/Football Channel Asia |
Bagi penyelenggaraan liga Jepang, kehilangan bakat bersinar yang mampu menggaet penonton untuk datang ke stadion mungkin sebuah kerugian. Sisi lain, ini merupakan sebuah kebanggaan bagi pembinaan sepakbola Jepang. Pelatih tim nasional saat ini, Vahid Halilhodzic pun menyebut Muto membutuhkan pengalaman bermain secara reguler di Eropa. Belum jelas apakah Muto masih akan tampil di tiga laga sisa FC Tokyo di paruh pertama J1 League musim ini, apabila tidak, maka gol kemenangan atas Reysol di laga kandang Sabtu malam itu adalah hadiah perpisahan yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar