Halaman

Senin, 28 April 2014

#WeWillGoAgain

Belum ada jam 10 pagi, SMS masuk, dari Didik, kata-katanya cukup panjang dan kalo ada editornya bisa dimasukin kolom opini tabloid Bola, tapi intinya ya 

LIVERPOOL ISO KALAH KEPIYE? SEDIH RA?

begitu

untungnya udah sarapan, jadi masih ada pikiran jernih balas sms tersebut, yang kemudian dalam bahasa Didik dibilang sebagai "alibi" suporter. anyway perasaan patah hati karena (masih dalam prediksi)gagal juara EPL itu sakit, tapi yo ngopo nggo dipikir.

Masih ada dua pertandingan lagi. Liga belum berakhir. Dan musim ini kita menyaksikan tim pemecah rekor(khususnya di lini depan) klub.

(aku yo isih ndungo iso juara , tapi)kalopun takdir mengatakan kita gagal juara, lihat aja bagaimana proses dan perkembangan tim ini. Punya lini depan bagus, sudah punya bek tangguh, lini tengah solid, dan ramuan taktik dari Brendan Rodgers. Bayangkan kalo skuad musim depan lebih dalam karena faktor finansial klub meningkat pesat karena raihan musim ini.

Sebagai ganjaran lolos ke liga Champion, berada di papan atas liga, meningkatkan sisi finansial klub. Jaminan tersedianya modal dana segar, setidaknya puluhan juta pound menuju bursa transfer musim panas. Uang sebanyak itu juga dibagi untuk menyusun kembali struktur utang klub sebagai bagian mematuhi Financial Fair Play UEFA ,  dan perencanaan pengembangan stadion. Hal itu bisa jadi berat dilakukan kalo saja Reds hanya finis di zona Europa League misalnya.

Hitungan matematis paling apes-optimis ya finis kedua. masih bisa jadi gambaran bekal menatap beberapa musim kedepan. 

Ya segitu aja alibi optimistis kebanyakan itungan berdasar curhat malam ini, saya ingatkan kepada jamaah dan utamanya bagi diri saya sendiri bahwa dukungan nggak boleh kendur, bahkan sampe kapanpun. Cos' We love you Liverpool, We Do, ooo Liverpool we love you!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar