Halaman

Selasa, 25 November 2014

Singapura dan Naturalisasi

Kebijakan naturalisasi atlet asing oleh Singapura dimulai dengan adanya kebijakan Foreign Sport Talent Scheme (FTS). Skema ini berusaha mencari dan membidik bibit atlet asing berkualitas yang dapat membela dan meningkatkan kualitas dalam tim nasional berbagai cabang olahraga Singapura. Salah satu cabang olahraga yang memperoleh ijin untuk menerapkan FTS adalah cabang sepakbola. Federasi Sepakbola Singapura (FAS), diperbolehkan untuk mencari bakat asing dan menarik mereka untuk bermain untuk tim nasional Singapura semenjak tahun 2000.

Penyerang Home United, Egmar Goncalves adalah salah satu pemain yang mendapatkan kesempatan untuk dinaturalisasi dan kemudian bermain untuk tim nasional Singapura. FAS tertarik setelah ia membuktikan kualitasnya dengan menjadi pencetak gol utama di klubnya semenjak melakukan debut di liga Singapura. Sayang, ia gagal menunjukkan performa terbaiknnya saat dipanggil dalam skuad Singapura yang bertanding di piala Tiger/AFF edisi 2002. Pada tahun yang sama, Daniel Bennet dan Mirko Grabovac juga ikut terpilih untuk diberi kewarganegaraan dan bermain untuk timnas Singapura. Bennet bahkan masih bermain untuk beberapa edisi piala Tiger/AFF dan menjadi pilihan utama di lini belakang Singapura.

Agu Casmir dan Itimi Dickson adalah angkatan selanjutnya yang mendapat kesempatan untuk dinaturalisasi pada tahun 2003. Setelah mereka, sejumlah nama pemain naturalisasi dari berbagai negara asal memperoleh kewarganegaraan dan kesempatan untuk membela tim nasional Singapura dalam berbagai ajang kompetisi. John Wilkinson, Mustafic Faharudin, Precious Emujeraye, Shi Jiayi, adalah nama-nama yang muncul dan menjadi kunci dalam kesuksesan Singapura merengkuh gelar dalam dua edisi beturutan pada edisi 2004 dan 2007. Kekuatan tim nasional sepak bola Singapura jelas  mengalami peningkatan performa hingga akhirnya mampu meraih gelar juara.


Sejak kesuksesan piala AFF 2007, Singapura tidak berhenti melakukan naturalisasi, Qiu Li dan Aleksander Duric adalah dua nama berikutnya. Mereka termasuk dalam skuad pemenang Piala AFF edisi 2012, dimana Duric telah tampil dalam pegelaran piala AFF 2008. Seiring kesuksesan pembinaan usia muda dan juga menurunnya ketertarikan pemain asing berkualitas yang bermain di liga Singapura, kebijakan FTS sedikit tertahan. Pada awal pelaksanaan program ini di tahun 2000, FAS berniat menggunakan haknya untuk menaturalisasi 2 hingga 3 pemain asing berkualitas dalam setahun, namun kini mereka lebih menambatkan harapan kepada bibit pemain muda lokal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar