sharing a piece of personal and appearing as a sportsblog
Jumat, 19 Juni 2015
Jangan Lupa Belanja
Kamis, 18 Juni 2015
Penyerang Internasional Prancis Hijrah Ke Meksiko
Rumor kepindahan Gignac, membuat sejumlah klub dari daratan eropa dikaitkan sebagai destinasi karir sang penyerang berikutnya. Sejumlah tim liga primer Inggris seperti Newcastle, West Ham tertariik memboyong pemain yang mencetak enam gol bagi tim nasional Perancis. Begitu juga rumor yang menyebutkan ketertarikan Dynamo Moscow(Rusia), dan salah satu klub papan tengah Serie A, Fiorentina. Rupanya, pria berusia 29 tahun tersebut memilih untuk mengambil opsi lain.
Seperti dilansir dari beberapa media olahraga baik Perancis maupun Eropa pada Selasa (17/6) waktu setempat, Gignac resmi mengikat kesepakatan untuk membela klub liga Meksiko, Tigres. Menurut laporan Goal.com, dan beberapa sumber lain, Gignac akan diikat selama tiga tahun dengan perkiraan nilai kontrak mencapai empat juta dolar amerika per tahunnya.
Selain mendatangkan mantan penyerang Touluse tersebut, Tigres juga merogoh kocek mereka sangat dalam untuk mendaratkan bintang muda Meksiko Jurgen Damm asal klub Pachuca, dan penyerang Villareal asal Nigeria, Ikechukwu Uche. Aktivitas beli pemain yang dilakukan oleh Tigres bisa dibilang sebagai yang paling aktif dan termahal di liga Meksiko musim panas ini.
Liga utama negeri Meksiko sendiri akan memulai musim barunya pada akhir Juli nanti. Namun, kompetisi terdekat yang akan dihadapi Tigres adalah kompetisi antar klub amerika selatan, Piala Libertadores. Tigres melaju ke babak semifinal dan akan menghadapi lawannya asal Brasil, SC Internacional pada tanggal 16 Juli mendatang.
Rabu, 17 Juni 2015
Pekan Pertama EPL, Liverpool Kembali Tandang ke Britannia
Arsenal v West Ham United
Chelsea v Swansea City
Everton v Watford
Leicester City v Sunderland
Manchester United v Tottenham Hotspur
Newcastle United v Southampton
Norwich City v Crystal Palace
Stoke City v Liverpool
West Bromwich Albion v Manchester City
Selasa, 16 Juni 2015
Kunci Gelar Ganda, Juara Umum Diraih
Indonesia tinggal membutuhkan satu medali emas untuk memenuhi target sebanyak dua medali emas yang dipasang oleh PBSI dan Satlak Prima jelang SEA Games kal ini. Sebelum final digelar, target tersebut pun sudah terpenuhi mengingat pada kategori ganda putra dua wakil Indonesia dipastikan saling berhadapan. Sementara wakil lainnya, Hanna Ramadini dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto memiliki peluang bagi tim Indonesia untuk meraih medali emas dan melampaui target yang telah diberikan.
Dalam duel ganda putra, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi unggul atas koleganya pasangan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 21-12, 24-22. Terdapat prestasi tersendiri dalam duel ini. Ini adalah kali kedua secara berurutan dalam kancah SEA Games, Indonesia menempatkan dua wakilnya di babak final. Sementara bagi Angga Pratama, ia mengulangi prestasinya dengan meraih medali emas, setelah dua tahun lalu juga memperoleh emas saat berpasangan dengan Ryan Agung Saputra.
Hanna Ramadini, yang sebelumnya tidak diunggulkan di kategori perseorangan, menjadi wakil Indonesia untuk tampil di final nomor tunggal putri. Sayang perlawanan gadis berusia 20 tahun tersebut tak mampu menundukkan sang lawan dari Thailand, Busanan Ongbumrungpan yang unggul dalam dua gim, 21-17, 21-12. Meskipun sempat unggul cukup jauh di gim kedua, Hanna banyak membuat kesalahan sendiri dan seketika kehilangan bentuk permainan. Hal ini berbuah kemenangan bagi Busanan, peraih medali perak SEA Games 2013 di Myanmar.
Wakil terakhir yang turun di babak final adalah ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto. Menghadapi sang lawan yang berasal dari Malaysia, pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Yin, mereka kehilangan gim pertama yang berkesudahan 18-21 untuk pasangan Chan/Goh. Set kedua, Praveen/Debby mulai menemukan ritme dan sesekali mengambil keuntungan dari servis berisiko sang lawan. Berkat beberapa smash keras menyilang Praveen, wakil Indonesia unggul di set kedua 21-13.
Drama berlanjut ke set penentuan, peraihan poin berlangsung ketat, momen tersebut berlangsung hingga pasangan Indonesia mampu mendominasi dan unggul beberapa angka. Sayang pada saat kedudukan beranjak ke angka belasan pasangan Malaysia balik menampilkan permainan efektif di depan net dan memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, tidak hanya sekali, tapi hingga tiga kali kesempatan!. Untung bagi pasangan Indonesia, pada saat poin kritis, mereka mampu bertahan dari serangan lawan dan mengakhiri pertandingan dengan kedudukan 25-23.
Medali emas kedua bagi Debby Susanto di dua edisi SEA Games ini menandakan Indonesia meraih juara umum cabang olahraga bulutangkis. Indonesia mengungguli Malaysia dan Thailand dengan meraih tiga medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu. Satu medali emas lain disumbangkan oleh tim beregu putra Indonesia. Catatan positif ini menandakan kesiapan para pemain muda pelatnas dalam mengemban tugas kompetisi di tingkat regional. Sementara pekerjaan rumah bagi pasukan Cipayung untuk berbenah di sisi mental bertanding agar pemain muda ini mampu untuk tampil matang dan konsisten dalam kompetisi sesungguhnya di level Grand Prix maupun Super Series.
Senin, 15 Juni 2015
Empat Wakil Di Final, Pastikan Satu Emas
Singapura - Babak semifinal nomor perseorangan cabang olahraga bulutangkis usai dilangsungkan pada Senin (15/6) malam, di Singapore Indoor Stadium.
Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto adalah wakil Indonesia pertama yang lolos ke babak final. Mereka berhasil mengalahkan Sudket Prapakamol/Sapsiree Taerattanachai setelah bermain tiga gim, 21-13, 8-21, 21-14. Ini adalah final SEA Games kedua bagi Debby, yang edisi sebelumnya meraih medali emas bersama Muhammad Rijal.
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying asal Malaysia akan menjadi lawan bagi Praveen/Debby dalam merebut medali emas. Pasangan negeri jiran tersebut mengalahkan wakil Indonesia lain, Riky Widianto/Richi Puspita Dili, 21-18, 18-21, 22-20 untuk melaju ke final yang akan digelar besok, Selasa (16/6).
Pada kategori tunggal putri, Hanna Ramadini mampu mengalahkan wakil Malaysia, Goh Jin Wei, untuk meraih satu tempat di babak final. Sempat tertinggal pada gim pertama 16-21, pebulutangkis berusia 20 tahun mampu menyudahi dua set berikutnya dengan keunggulan 21-12, 21-18. Pada babak final, ia akan menghadapi wakil Thailand yang juga finalis tunggal putri SEA Games 2013 Myanmar, Busanan Ongbumrungpan. Sebelum melaju ke final, Busanan menaklukkan wakil Vietnam, Vu Thi Trang, 21-11, 21-17, di babak semifinal.
Indonesia sendiri telah memastikan merebut medali emas di kategori ganda putra. Sesama wakil Indonesia, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan saling bertemu di babak final. Skenario terbaik ini bisa tercapai setelah kedua pasangan tersebut mampu menundukkan lawan masing-masing di babak semifinal.
Angga/Ricky mampu menyudahi pertandingan dalam dua gim langsung dengan skor 21-12, 21-18, saat bersua pasangan tuan rumah, Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart. Ini juga merupakan final SEA Games kedua bagi pasangan ini, meskipun di edisi lalu bermain dengan pasangan yang berbeda. Di sisi lain, Markus/Kevin menyudahi perlawanan ganda putra Filipina, Ronel Estanislao/Philip Joper Escueta, dengan dua gim langsung 21-14, 21-12.
Prestasi ganda putra tim bulutangkis Indonesia, tak mampu disamai oleh para wakil di ganda putri. Baik pasangan Maretha Dea Giovani/Suci Rizki Andini serta Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi harus puas dengan medali perunggu. Maretha/Suci harus takluk di tangan wakil Malaysia, Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho dengan skor 16-21, 21-23. Sementara wakil Malaysia lainnya, Vivian Hoo Kah Mun/Moon Khe Wei mengandaskan perlawanan Awanda/Mahadewi, 21-12, 21-11.
Sabtu, 13 Juni 2015
Jadwal Tanding Wakil Indonesia: Perempatfinal Perseorangan Bulutangkis
Jumat, 12 Juni 2015
Bulutangkis Separuh Jalan Penuhi Target
Singapura, Jumat (12/6)
Catatan penting ditorehkan oleh tim bulutangkis putra Indonesia, pada SEA Games ke XXVIII kali ini Jonatan Christie dkk sukses meraih medali emas.
Prestasi tersebut mereka raih usai mengalahkan tim bulutangkis putra Thailand dengan skor 3-2. Menjadi tunggal pertama yang tampil di partai pembuka, Jonatan Christie justru takluk di tangan tunggal pertama Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, 17-21, 19-21. Kemenangan Tanongsak seolah memberi angin kepada Thailand bahwa medali emas akan mereka raih.
Di partai selanjutnya, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi tampil trengginas untuk menaklukkan lawannya sekaligus memberi poin bagi tim Indonesia. Mereka menyamakan kedudukan menjadi sama kuat setelah menaklukkan duet Nipitphon Puangpuapech/Issara Bodin, 21-15, 21-13, hanya dalam kurun waktu 30 menit. Thailand kembali memaksakan keunggulan atas tim Indonesia, saat tunggal kedua, Firman Abdul Kholik gagal membendung permainan tunggal putra senior, Boonsak Ponsana. Firman harus rela takluk dua set langsung, 7-21, 14-21 dai pebulutangkis Thailand berusia 33 tahun tersebut.
Sektor ganda kembali menjadi penyelamat regu Indonesia, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon sesuai harapan mampu tampil maksimal saat mengalahkan pasangan kedua Thailand Wannawat Ampunsuwan/Pakkawat Vilailak. Setelah melalui duel tiga set, Kevin/Markus mampu unggul 21-19, 18-21, 21-14. Indonesia memastikan meraih medali emas setelah tunggal ketiga Ihsan Maulana Mustofa secara dramatis menghentikan laju Suppanyu Avihingsanon.
Gagal memanfaatkan keunggulan dan kehilangan poin penting membuat Ihsan harus menyerah di gim pertama 20-22. Namun di dua gim berikut, Ihsan berhasil menaklukkan Aihingsanon yang terlihat sudah kelelahan dengan skor 21-16, 21-9. Ini adalah sumbangan medali emas pertama dari cabang bulutangkis, namun juga merupakan sumbangan medali kedua. Sebelumnya, tim beregu putri Indonesia meraih medali perunggu usai takluk dari regu putri Malaysia di fase semifinal, Kamis (11/6).
Dengan target dua emas dari cabang olahraga bulutangkis di SEA Games 2015 kali ini, maka separuh dari capaian tersebut sudah terpenuhi. Besok, Sabtu (13/6), cabang olahraga bulutangkis mulai mempertandingkan nomor perseorangan di berbagai kategori. Indonesia menargetkan mampu memperoleh medali emas di kategori ganda putra dan ganda campuran. Indonesia memiliki dua pemain dengan pengalaman meraih medali emas di ajang SEA Games pada dua kategori tersebut, Angga Pratama dan Debby Susanto. (*)
Kamis, 11 Juni 2015
Nagatomo: Saya Ingin Bertahan di Inter
Rabu, 10 Juni 2015
That's All I Can Say
" He is a fantastic communicator. He manages to keep the players happy, even the ones that aren't playing every week. He has a clear philosophy when it comes to how he wants his team to perform. In my eyes he is a very complete coach, considering his tactical and human qualities."
-Gerhard Tremmel , Swansea Goalkeeper (2011-2015), commenting about the manager who brought him to English football, Brendan Rodgers.
well, Glen Johnson probably won't be agree with Tremmel's comment on how Mr.Rodgers rotate the squad. But wait, in case you missed it, there were one of LFC squad member that always happy even though he does not having much minutes on the pitch or manages to score a goal, Mario Balotelli.
click here for the complete interview of transfermarkt.co.uk with Gerhard Tremmel
Selasa, 09 Juni 2015
Teppanyaki
mbak lindswell, yang saya idolakan, terima kasih atas persembahan dua emasnya di SEA Games. Kapan kita makan teppanyaki bareng? tadi udah coba makan sendiri, rasanya ada yang kurang mbak.
Solo, 9 Juni
Senin, 08 Juni 2015
Thanks for The Great Weekend Istora!
As a sportsfan, it's such a joy to be able to watch world class athletes compete in a world class tournament. Supporting those who represent Indonesia and others who perform magnificently to claim victory. Salam Olahraga!
Minggu, 07 Juni 2015
Tiongkok Bawa Pulang Dua Gelar dari Istora
Sejarah bulutangkis dunia, kembali terukir di Istora Senayan, Jakarta. Babak final kejuaraan Indonesia Open Super Series Premier (SSP) usai digelar, dan telah menghasilkan juara di masing-masing nomor. Turnamen dengan hadiah terbesar musim ini, dengan total US$ 850.000, ditutup dengan cukup meriah.
Diawali pada sektor ganda campuran, pasangan asal Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin mengalahkan rekan senegara mereka Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pasangan unggulan kedua turnamen tersebut menunjukkan kesolidan dan pengalaman mereka untuk menang dua set langsung 21-17, 21-16.
Pada nomor berikut, tampil salah satu favorit Istora, Ratchanok Intanon. Pebulutangkis asal Thailand tersebut tampil menghadapi lawannya asal Jepang, Yui Hashimoto. Intanon tampil mendominasi dan berhasil unggul atas Hashimoto dalam dua set langsung, 21-10, 21-11.
Partai ketiga adalah salah satu yang paling intens dan mengejutkan. Unggulan sekaligus juara bertahan asal Denmark, Jan O Jorgensen ditantang pemain tunggal putra asal Jepang, Kento Momota. Jorgensen yang mendapat dukungan penonton Istora, tampil baik saat menuntaskan set pertama dengan keunggulan 21-16.
Di set kedua, angin Istora mulai berhembus mendekati Momota, beberapa kali Jorgensen mendapat peringatan dari umpire pertandingan karena gagal mengontrol emosi dengan keputusan hakim garis di lapangan. Memanfaatkan kelengahan sang lawan, Momota berhasil mencuri poin penting dan menang 21-19.
Set terakhir, seolah menjadi periode antiklimaks Jorgensen dalam turnamen tahun ini. Kesulitan mengontrol permainan dan berakhir melakukan kesalahan sendiri, membuatnya harus kehilangan gelar yang ia raih musim lalu. Sorak gembira penonton Istora, yang sejak akhir set kedua ganti mendukung Momota, membuncah ketika jagoan Jepang mampu menyelesaikan permainan dengan skor 21-16.
Pada partai keempat, tampil ganda putri tuan rumah, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Penampilan yang paling ditunggu oleh penonton ini ternyata berlangsung tanpa ada drama. Menantang pasangan asal Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing, yang juga menggusur mereka di turnamen Australia Terbuka Super Series dua minggu lalu, Greysia/Nitya seolah kehabisan bensin.
Beban kelelahan akibat selalu bermain tiga set semenjak babak awal turnamen rupanya mencapai batasnya di final. Kehilangan momentum semenjak interval set pertama dan gagal membangun irama permainan sendiri di set berikut, mengharuskan mereka kalah 21-11, 21-10. Indonesia pun nirgelar pada turnamen edisi tahun ini.
Sebagai penutup, masih ada pertandingan seru antara ganda putra asal Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol yang menghadapi pasangan asal Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan. Penampilan kelas dunia diperlihatkan kedua pasangan di laga tersebut. Sung Hyun/Baek Cheol sukses merebut set pertama dengan 21-16, sebelum Fu/Zhang membalas di set kedua juga dengan keunggulan 21-16.
Pada set ketiga, laga berlangsung ketat, namun juara dunia 2014, Sung Hyun/Baek Cheol secara dramatis memperoleh keunggulan saat poin kritis. Mereka meraih gelar juara dengan merngakhiri set ketiga dengan skor 21-19. Ini adalah gelar pertama bagi pasangan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol pada tahun ini.
Sabtu, 06 Juni 2015
Sepi
Istora sudah lengang, tinggal kami dan sejumlah warga nordik mendukung sang juara bertahan. Besok keramaian akan kembali, tapi mungkin tak akan seperti sore tadi.
Jumat, 05 Juni 2015
Febe dan Keajaiban di Istora
Ketika layar televisi usai menyiarkan kemenangan ganda putra Moh.Ahsan/Hendra Setiawan, gemuruh dukungan Istora Senyan masih mengalir bagi wakil Indonesia lain di lapangan tiga. Babak perempatfinal Indonesia Open Super Series Premier(SSP), Jumat (5/6), mempertemukan Maria Febe Kusumastuti melawan wakil Jepang Yui Hashimoto.
Febe tampil menggila di set pertama, hingga mampu unggul jauh saat interval. Set pertama berkesudahan 21-16 untuk keunggulan Febe. Ia tampil begitu baik dan menawan untuk ukuran pemain yang bahkan sudah tak dilirik pelatnas Cipayung. Beberapa penonton bahkan lebih mendukungnya ketimbang Lindaweni Fanetri yang dibantai Ratchanook Inthanon, 21-7, 21-6.
Namun, drama pertandingan Hashimoto dan Febe baru saja dimulai. Tetiba saja tim medis menghampiri Febe, ia nampak mengeluh seketika pula tim medis mencoba melihat kondisi lutut pemain asal klub Djarum tersebut. Set kedua pun seolah berjalan tak seimbang. Hashimoto tanpa ampun memberi banyak smes menyilang kepada Febe yang sudah nampak sulit menggerakkan lutut kanannya. Namun, beberapa kali ia menampilkan pengembalian bola yang cukup "ajaib" hingga membuat Hashimoto pun terkejut. Pada kedudukan 21-16, kali ini untuk keunggulan Yui Hashimoto, set kedua pun usai.
Pada babak penentuan permainan inilah puncak gemuruh Istora berawal. Febe memang sudah tak mampu berlari secara gesit untuk mengembalikan sejumlah bola menyilang dari Hashimoto namun ia mampu memimpin usai interval, bahkan dengan selisih 5 poin!. Pada kedudukan Febe unggul 16-13, ia berusaha mengembalikan netting Hashimoto, dengan sekuat tenaga tersisa, sayang pengembaliannya gagal dan ia terjungkal hingga penonton yang dekat dengan lapangan tiga berdiri terkejut.
Bangkit dan kembali ke permainan, semuanya seolah kembali imbang. Kedua pemain beradu teknik secara maksimal. Hashimoto masih mengandalkan bola menyilang mengekspos cedera Febe. Tapi, pemain putri asli Boyolali memvuat sejumlah jumping smash yang membuat lawannya tak berkutik. Febe secara mengejutkan sempat unggul dan meraih match point!. Berhentikah disitu? belum. Lagi, Febe harus jatuh di lapangan saat mencoba mengantisipasi bola serangan Hashimoto, ia sudah tak mampu membendungnya. Hashimoto pun mengambil set ketiga 22-20. Sekaligus lolos ke semifinal Indonesia Open SSP.
Gemuruh dukungan bagi seorang pemain yang berulang kali terjungkal saat berjuang membuncah dari berbagai sektor dalam Istora. Febe membalas dengan melambaikan salam, saya termasuk ke dalam kelompok penonton yang membalas lambaian tersebut dengan standing ovation. Meski gagal ke semifinal, Maria Febe Kusumastuti kamu pahlawan Istora kami pada hari Jumat ini. Bravo!
Kamis, 04 Juni 2015
Sejumlah Wakil Tumbang, Kejutan Indonesia Masih Meledak
Rabu, 03 Juni 2015
3 Juni, Hari Baru di Madrid
" The main thing for my development was the winning mentality Real Madrid has. "
- Rafael Benitez, (FourFourTwo, September 2011)
Rafael Benitez in 2011, speaking about his early management and coaching apprenticeship at various Real Madrid outfits. Starting today he's the new first team manager of El Real. Congratulations señor!
Selasa, 02 Juni 2015
Myanmar Borong 4 Gol ke Gawang Indonesia
Senin, 01 Juni 2015
Muto Mantap Menuju Mainz
Sebuah pengumuman disiarkan melalui layar elektronik dan pengeras suara meminta sebanyak 23.439 penonton yang hadir untuk berkenan tidak meninggalkan stadion selepas laga usai. Pada beberapa sudut tribun, sebagian suporter(dan juga awak media) paham bahwa klub akan menyampaikan sebuah kabar perpisahan. Yoshinori Muto, penyerang utama dan pencetak gol terbanyak musim ini akan bergabung dengan klub asal Jerman, FSV Mainz 05.
Muto, 22, adalah salah satu aset besar terkini milik FC Tokyo, ia juga salah satu pemain yang paling bersinar di liga musim ini. Berposisi sebagai penyerang sayap maupun tengah, Muto tampil secara reguler bersama FC Tokyo semenjak musim 2014. Dalam 33 penampilan di musim perdananya Muto mampu mencetak 13 gol, menyamai rekor bagi pemain debutan di liga Jepang. Prestasi ini langsung mengganjarnya sebagai salah satu pemain masa depan negeri sakura.
Pada bulan April, namanya mencuat ke permukaan, beberapa media asal Inggris mengabarkan ketertarikan Chelsea kepada sosok bernomor punggung 14. Chelsea di sisi lain juga tengah terkonfirmasi menjajal membuka kemungkinan mengembangkan brand mereka di negara kekaisaran tersebut. Jalinan kesepakatan antara pabrik ban Yokohama yang dikabarkan mencapai 40 juta poundsterling membuat Chelsea siap mengangkat nama Muto. Namun sepertinya, seorang Yoshinori Muto sudah memiliki keteguhan hati untuk menentukan masa depannya.
Mengambil kesempatan untuk pindah ke Bundesliga jelas keputusan besar, namun bagi Muto segalanya seakan sudah lebih jelas. Ketimbang bernasib sekedar menjadi pin-up boy layaknya Shinji Kagawa ketika diangkut Manchester United, Chelsea juga belum tentu memberikannya kesempatan bermain reguler. Hal tersebut pun terang-terangan diakui pria yang lulus dari fakultas ekonomi Universitas Keio, Tokyo ini ketika diwawancarai oleh SkySports. "Saya hanya mencoba realistis dan memilih tim yang sesuai dengan level permainan saya sendiri" beber Muto dalam wawancara beberapa hari lalu.
Yoshinori Muto Menyapa Penggemar Seusai Laga - Photo : Dan Orlowitz/Football Channel Asia |
Bagi penyelenggaraan liga Jepang, kehilangan bakat bersinar yang mampu menggaet penonton untuk datang ke stadion mungkin sebuah kerugian. Sisi lain, ini merupakan sebuah kebanggaan bagi pembinaan sepakbola Jepang. Pelatih tim nasional saat ini, Vahid Halilhodzic pun menyebut Muto membutuhkan pengalaman bermain secara reguler di Eropa. Belum jelas apakah Muto masih akan tampil di tiga laga sisa FC Tokyo di paruh pertama J1 League musim ini, apabila tidak, maka gol kemenangan atas Reysol di laga kandang Sabtu malam itu adalah hadiah perpisahan yang indah.
Minggu, 31 Mei 2015
Chen Long dan Marin Bawa Pulang Gelar dari Sydney
Sabtu, 30 Mei 2015
Indonesia Tanpa Wakil, Axelsen Tantang Chen Long
Jumat, 29 Mei 2015
Unggul Cepat, Owi/Butet Menuju Semifinal
Selanjutnya dalam babak semifinal yang akan digelar Sabtu (30/5) waktu setempat di Sydney Olympic Park, mereka akan bertemu pasangan asal Hongkong, Reginald Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah. Pertemuan terakhir diantara kedua pasangan terjadi di Kejuaraan Bulutangkis Asia, pada akhir April. Saat itu, Owi/Butet menang atas Lee/Chau, 21-16, 21-15.
Sementara di nomor ganda putri, pasangan asal Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari gagal melanjutkan tren penampilan positif mereka di turnamen ini. Unggulan keempat turnamen ini, dihentikan oleh pasangan asal Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing, 21-18, 21-16.
Kamis, 28 Mei 2015
Indonesia Sisakan Dua Wakil di Perempatfinal
Satu pasangan asal Indonesia lain yang berhasil lolos menuju babak perempatfinal adalah ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mereka melaju ke babak selanjutnya setelah menundukkan pasangan asal Jepang, Keigo Sonoda/Naoko Fukuman, 18-21, 21-17, 21-11. Owi/Butet sudah ditunggu oleh pasangan asal Inggris, Chris/Gabrielle Adcock di babak perempat final yang berlangsung Jumat (29/5).
Rabu, 27 Mei 2015
Ganda Indonesia Tumbang, Ganda Indonesia Melaju
Selasa, 26 Mei 2015
Dulu 7 Sekarang 9
"7" kami bela ketika tak seorangpun mengerti apa yang sebenarnya ia ucapkan di lapangan
"7" membuat hampir semua dari kami seakan tak pernah cukup mendengungkan nada pujian
"7" memberikan kami banyak harapan dan percaya keajaiban telah datang
"7" bisa saja melegenda dan selamanya bersama kami, namun negara api menyerang.
Kini, ia bernomor 9.
Berada di negeri yang ia sepenuhnya cintai.
Bersepakbola bersama sembilan rekan dan seorang penghuni planet lain.
Bisa saja meraih tiga piala dalam semusim
Barcelona.
Ya dulu sekali, ia bernomor 7, idola kami.
Credit Photo: GERMÁN PARGA-FCB |
Senin, 25 Mei 2015
hari keenam
Minggu, 24 Mei 2015
Oh well!
"I'm 150 percent sure I'll be here next season"
-Brendan Rodgers
Om Brendan mungkin tidak akan menyangka akan teringgal 5 gol dari Stoke City di babak pertama. #YNWA
Sabtu, 23 Mei 2015
Diuntungkan Kesalahan Morishige, Grampus Menang
Mengawali pertandingan, FC Tokyo berinisiatif untuk unggul terlebih dahulu di babak pertama. Dengan melakukan tekanan dengan garis pertahanan tinggi dan bermain secara agresif, tuan rumah berhasil memperoleh sejumlah kesempatan. Kosuke Ota dan Yoshinori Muto berulang kali menjadi poros serangan FC Tokyo melalui sisi kanan pertahanan Nagoya Grampus. Takuji Yonemoto mendapatkan peluang saat salah satu bola hasil umpan silang Ota menemui kepalanya, sayang bola hasil sundulan Yonemoto masih belum menemui sasaran. Masato Morishige, kapten tuan rumah, juga memperoleh peluang yang hampir sama namun berhasil dimentahkan penjaga gawang Seigo Narazaki, penjaga gawang Grampus.
Mengandalkan Serangan Balik
Keadaan imbang tanpa gol di babak pertama, memaksa FC Tokyo langsung menancap gas begitu memulai babak kedua. Seusai membawa bola melewati hadangan lini belakang Grampus, Muto melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang berhasil dimentahkan Narazaki. Kubu lawan bukan berart tak melakukan perlawanan. Diuntungkan agresivitas lini sayap tuan rumah, Grampus berkali-kali memperoleh kesempatan melakukan serangan balik. Milivoje Novakovic memperoleh peluang emas di depan gawang tuan rumah, namun sentuhan kepalanya gagal menemui bola yang datang dari umpan lambung lini tengah Grampus.
Tak lama setelah peluang yang diperoleh Novakovic, terjadilah situasi yang merubah situasi pertandingan. Tomoya Koyamatsu berhasil menembus sisi kiri pertahanan FC Tokyo melalui situasi serangan balik. Ia melepaskan bola ke kotak penalti lawan. Bola memang tak menemui pemain Grampus, namun naas bagi Morishige antisipasinya terhadap bola hasil sepakan Koyamatsu berubah arah menuju gawang sendiri. Memasuki menit ke-75 Grampus pun unggul atas FC Tokyo, 1-0.
Kekalahan Ketiga Beruntun
Pasukan tuan rumah segera terlecut untuk menyamakan kedudukan, meningkatnya tempo pertandingan membuat sejumlah pemain melakukan pelanggaran keras. Pemain pengganti Nagoya Grampus, Ryota Isamura bahkan harus meninggalkan lapangan pertandingan akibat menerima dua kartu kuning dalam selang waktu 5 menit. Dua peluang emas diperoleh FC Tokyo melalui tendangan bebas Ota, serta bola mendatar sepakan Hirotaka Mita yang gagal disambar Yohei Hayashi di depan gawang Grampus. Akibatnya, FC Tokyo gagal menyamakan kedudukan hingga akhir pertandingan
Kekalahan ini merupakan yang kempat di liga bagi FC Tokyo, dan ketiga kalinya secara beruntun. Sementara bagi tim lawan, mereka menorehkan catatan kemenangan pertama setelah tiga minggu kalah beruntun. Kemenangan ini mendongkrak posisi tim asuhan Akira Nishino di klasemen sementara J1 League. Mereka berada di posisi 9, sementara FC Tokyo harus rela turun di peringkat kelima.
FC Tokyo: 0
1.Shuichi GONDA; 2.Yohei TOKUNAGA, 3.Masato MORISHIGE, 29.Kazunori YOSHIMOTO, 6.Kosuke OTA; 4.Hideto TAKAHASI, 7 Takuji YONEMOTO, 10.Yohei Kajiyama (23.Yohei HAYASHI/82'); 14.Yoshinori MUTO, 17.Hiroki KAWANO (8.Hirotaka MITA/73'), 20.Ryoichi MAEDA (15. Nououi LASSAD/85');
Nagoya Grampus: 1 (Morishige .og 73')
1. Seigo NARAZAKI; 19.Kisho YANO, 2.Akira TAKEUCHI, 4.Marcos Tulio TANAKA, 6.Yuki HONDA; 22.Tomoya KOYAMATSU (17.Riki MATSUDA/89'), 8.DANILSON (13.Ryota ISOMURA/59'), 20. Asahi YADA, 10. Yoshizumi OGAWA (32.Kengo KAWAMATA/46'); 11.Kensuke NAGAI, 18. Milivoje NOVAKOVIC;
Ajinomoto Stadium (Attendance: 23,460)
Jumat, 22 Mei 2015
Sekilas Pasukan Cipayung di SEA Games 2015
Komposisi tim pun berubah, seperti rilis resmi dari Persatuan Bulutangkis Indonesia(PBSI) tidak ada pemain yang benar-benar berstatus senior dalam tim. Dengan absennya Bella, di tim saat ini tersisa pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, dan Debby Susanto(kali ini berpasangan dengan Praveen Jordan di sektor ganda campuran) sebagai peraih medali di ajang SEA Games Myanmar dua tahun lalu. Angga dan Debby meraih medali emas, sementara Ricky meraih medali perak, masing-masing tampil dengan pasangan baru di SEA Games mendatang.
Target tujuh medali, dengan dua emas di nomor ganda putra dan ganda campuran, mungkin terkesan realistis. Namun, mengingat Cipayung Gank akan turun dengan tim "lapis kedua", secara objektif untuk mengejar sekeping medali(perunggu) pun halangannya cukup berat. Ingat, Malaysia dan Thailand saja masih sulit dikalahkan secara beregu maupun di nomor tunggal ketika Indonesia turun dengan kekuatan penuh. Kita juga tak bisa secara matematis membuang peluang milik Singapura dan Vietnam yang terkadang memberikan perlawanan kuat. Maka berikut adalah gambaran dari kekuatan pemain yang akan mewakili Indonesia di sejumlah nomor
- Jonathan Cristie
Baru berusia 17 tahun, bersinar semenjak level junior, dan sudah mengenyam pengalaman turun di kejuaraan beregu di piala Sudirman (menyumbangkan poin saat perempatfinal, dan memiliki kesempatan melawan Chen Long saat semifinal) membuat Jojo menjadi harapan Indonesia di sektor beregu putra dan tunggal perseorangan putra. Dalam nomor perseorangan yang sama akan turun Lee Chong Wei(Malaysia, mantan pebulutangkis nomor satu dunia), serta Tanongsak Saensomboonsuk(Thailand, juara bertahan tunggal putra SEA Games). Di nomor ini, Indonesia juga memiliki Firman Abdul Kholik, pebulutangkis kidal yang juga baru berusia 17 tahun.
- Angga Pratama/Ricky Karanda Suwandi
Sempat mencuat ketika mampu meraih gelar juara Singapura Terbuka pada bulan April, penampilan pasangan ini menunjukkan grafik menurun. Pengalaman meraih medali di SEA Games sebelumnya, serta peta kekuatan ganda putra di level asia tenggara yang cenderung merata menjadi pendorong bagi keduanya untuk kembali tampil baik dan bahkan dapat memperoleh medali emas. Keduanya saat ini menempati peringkat 10 dunia, menjadikan mereka ganda putra nomor dua terkuat yang dimiliki Indonesia.
- Lindaweni Fanetri
Linda menjadi kekuatan Indonesia di sektor tunggal putri selepas cederanya Bella. Penampilan terakhirnya di ajang Piala sudirman, Linda mampu menyumbang poin di fase grup saat meraih kemenangan atas Fontaine Mica Chapman(Inggris). Pebulutangkis dengan peringkat 36 dunia ini sayangnya selalu mengalami kekaahan saat bertemu wakil Thailand dalam 3 kali pertemuan di berbagai tingkat kejuaraan, termasuk saat bersua mantan juara dunia Ratchanok Inthanoon. Hana Ramadhini juga akan mewakili Indonesia di nomor tunggal putri.
- Praveen Jordan/Debby Susanto
Debby meraih medali emas saat berpasangan dengan M.Rijal pada SEA Games 2013 Myanmar, kini ia turun di Singapura 2015 dengan pasangan baru. Prestasi terbaik pasangan ini adalah saat mencapai semifinal India Terbuka, dan perempatfinal Kejuaraan Asia 2015. Selain memiliki beban mengulang prestasi pada SEA Games sebelumnya. Debby masih harus menjadi "mentor" bagi Praveen yang sering kehilangan kendali emosi saat bertanding. Hal ini terlihat jelas saat mereka kalah dari pasangan Denmark, Mads Kolding/Sara Thygesen di fase grup Piala Sudirman. Indonesia juga memiliki pasangan Riky Widianto/Richi Puspita Dili di sektor ganda campuran. Prestasi terkini pasangan tersebut adalah mencapai babak semifinal Selandia Baru Terbuka awal bulan Mei.
Kamis, 21 Mei 2015
Posisi Menentukan Prestasi
posisi (n)
1. letak, kedudukan (orang,barang) 2. jabatan;pangkat(dalam jabatan)
menentukan (v)
1 membuat menjadi tentu (pasti); menetapkan; memastikan; 2 memutuskan; memberi ketentuan; 3 memberi batasan (definisi); 4 memastikan; mengharuskan; mewajibkan;
prestasi (n)
hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb)
Begitu, jadi para (pemegang)posisi lah, yang memiliki kuasa(menentukan) prestasi negara kita.
Rabu, 20 Mei 2015
Ketika Gamba, sang Juara Jepang, Menyapa Anak Magang
Sejatinya, karena saya magang di desk sepakbola nasional, liputan tertuju kepada sang tuan rumah, Persija. Mereka menggelar laga ujicoba tersebut sebagai persiapan menjelang bergulirnya kompetisi Liga Super(saat itu belum dimulai, apalagi ada bayangan dibubarkan). Sejumlah pemain kunci tim "Macan Kemayoran", termasuk legiun asing anyar mereka, didera cedera sehingga hampir tidak ada yang mengharapkan mereka mengimbangi kekuatan tim tamu.
Begini kiranya bentuk coretan liputan setelah laga:
Babak pertama berlangsung terbuka, Gamba menguasai penguasaan bola mereka menunggu membaca pola permainan dan melihat celah di lini belakang persijapersija berusaha untuk menginisiasi serangan cepat ketika mereka menguasai bola lini . Gamba memainkan formasi 3-5-2 sementara Persija 4-1-4-1Gol Gamba melalui Usami tercipta ketika persija gagal memotong alur serangan gamba dari lini tengah. menit ke 35 Usami merepotkan dari awal laga bsejumlah peluang dan solo run dia lakukanBabak kedua Gamba menurunkan tim berbeda dengan formasi 4-4-2. Dua legiun asing lini depan Patric dan Lins Lima tampil. Gamba lebih berani tampil menyerang mengetahui celah dan lini belakang Persija yang naik.Lins Lima de Brito berhasil mencetak dua gol hasil dari memanfaatkan kesalahan di lini belakang persija. Persija beberapa kali mencoba memberi perlawanan melalui upaya dari Adam Alis, dan Martin Vunk namun penyelesaian akhir mereka belum menemui sasaran.Menjelang pertandingan berakhir (85) Patric berhasil mencetak gol keempat bagi gamba setelah menerima umpan silang dari sisi kiri pertahanan Persija.Pasca Pertandingan :Kenta Hasegawa (Pelatih Gamba Osaka):Kami buta kekuatan persija, kami mulai menemukan ritme pertandingan setelah mampu unggul dua gol, dalam pertandingan para pemain menghadapi tekanan penonton, iklim yang berbeda, cukup menggambarkan apa yang mereka kami temui di ACL. Saya akui tujuan utama tim memang untuk menang terlepas dari perlawanan persija dan resiko cedera para pemainRahmad Darmawan:Ia mencoba dua susunan pertahanan yang tampil cukup rapi di babak pertama, namun kelemahan organisasi dan telat membangun serangan menjadi kendala dalam mengejar ketertinggalan. Kami masih harus membenahi konsentrasi dan koordinasi lini belakang, mengedepankan efisiensi dalam membangun serangan, dan membangun chemistry dalam tim.
Hasil akhir laga ujicoba yang disponsori oleh perusahaan elektronik Panasonic dan saluran televisi kabel WakuWaku Japan tersebut memang berakhir dengan skor telak untuk Gamba. Namun,kemenangan telak tersebut kurang menggambarkan kekuatan sesungguhnya dari Gamba. Yasuhito Endo, Yasuyuki Konno, dan Masaaki Higashiguchi masih membela Jepang di Piala Asia. Alasan ketiganya terpilih membela Jepang, adalah peran besar mereka dalam perjalanan Gamba meraih gelar juara liga di musim sebelumnya. Saya juga dibuat penasaran apakah tanpa kehadiran ketiganya mereka akan tampil seperti juara liga di Jakarta, alasan yang mendorong saya untuk meminta kesempatan untuk meliput pertandingan. Jawaban: mereka sungguh bermain baik di depan puluhan ribu Jakmania dan ratusan WN Jepang yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Saya hanya ingin tim ini meraih kemenangan demi kemenangan, siapapun lawannya, lagipula musim depan(saat ini-ed) akan lebih berat ketimbang saat kami meraih juara" ujar Hasegawa saat mengakhiri konferensi pers di akhir pertandingan. Hasegawa-san tak sembarang melempar pernyataan, selain memiliki beban mempertahankan gelar, mereka harus terjun di ajang Asian Champions League, kompetisi yang klub ini juarai pada musim 2008. Tulisan ini dibuat sesaat setelah tim ini meraih kemenangan tandang mereka ke Seoul di babak 16 besar. Faktanya, untuk lolos ke fase gugur ini pun, mereka harus bersusah payah dan mengandalkan rekor head-to-head dengan tim lain di fase grup.
Empat bulan semenjak Gamba menyapa, anak magang yang sama kembali menjadi penggemar biasa, menikmati liga Jepang melalui siaran televisi. Sejauh ini, Gamba bercokol di posisi dua klasemen liga setelah sebelas pekan berjalan. Takashi Usami juga menggila dengan mencetak sembilan gol, dipanggil ke timnas, dan menjadi pemain terbaik untuk bulan Mei. Sulit membendung mereka menuju gelar juara 2015.
Jumat, 01 Mei 2015
Sederhana
kalo dilihat dari banyaknya postingan di linimasa hal tersebut terasa mungkin
dari menikmati makan, nambah koleksi batu akik, sampai bisa liat senyum ponakan yang masih bayi.
Tapi masalahnya, tidak semua kebahagiaan bisa dicapai secara sederhana.
Lulus dari UGM misalnya.