Komposisi tim pun berubah, seperti rilis resmi dari Persatuan Bulutangkis Indonesia(PBSI) tidak ada pemain yang benar-benar berstatus senior dalam tim. Dengan absennya Bella, di tim saat ini tersisa pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, dan Debby Susanto(kali ini berpasangan dengan Praveen Jordan di sektor ganda campuran) sebagai peraih medali di ajang SEA Games Myanmar dua tahun lalu. Angga dan Debby meraih medali emas, sementara Ricky meraih medali perak, masing-masing tampil dengan pasangan baru di SEA Games mendatang.
Target tujuh medali, dengan dua emas di nomor ganda putra dan ganda campuran, mungkin terkesan realistis. Namun, mengingat Cipayung Gank akan turun dengan tim "lapis kedua", secara objektif untuk mengejar sekeping medali(perunggu) pun halangannya cukup berat. Ingat, Malaysia dan Thailand saja masih sulit dikalahkan secara beregu maupun di nomor tunggal ketika Indonesia turun dengan kekuatan penuh. Kita juga tak bisa secara matematis membuang peluang milik Singapura dan Vietnam yang terkadang memberikan perlawanan kuat. Maka berikut adalah gambaran dari kekuatan pemain yang akan mewakili Indonesia di sejumlah nomor
- Jonathan Cristie
Baru berusia 17 tahun, bersinar semenjak level junior, dan sudah mengenyam pengalaman turun di kejuaraan beregu di piala Sudirman (menyumbangkan poin saat perempatfinal, dan memiliki kesempatan melawan Chen Long saat semifinal) membuat Jojo menjadi harapan Indonesia di sektor beregu putra dan tunggal perseorangan putra. Dalam nomor perseorangan yang sama akan turun Lee Chong Wei(Malaysia, mantan pebulutangkis nomor satu dunia), serta Tanongsak Saensomboonsuk(Thailand, juara bertahan tunggal putra SEA Games). Di nomor ini, Indonesia juga memiliki Firman Abdul Kholik, pebulutangkis kidal yang juga baru berusia 17 tahun.
- Angga Pratama/Ricky Karanda Suwandi
Sempat mencuat ketika mampu meraih gelar juara Singapura Terbuka pada bulan April, penampilan pasangan ini menunjukkan grafik menurun. Pengalaman meraih medali di SEA Games sebelumnya, serta peta kekuatan ganda putra di level asia tenggara yang cenderung merata menjadi pendorong bagi keduanya untuk kembali tampil baik dan bahkan dapat memperoleh medali emas. Keduanya saat ini menempati peringkat 10 dunia, menjadikan mereka ganda putra nomor dua terkuat yang dimiliki Indonesia.
- Lindaweni Fanetri
Linda menjadi kekuatan Indonesia di sektor tunggal putri selepas cederanya Bella. Penampilan terakhirnya di ajang Piala sudirman, Linda mampu menyumbang poin di fase grup saat meraih kemenangan atas Fontaine Mica Chapman(Inggris). Pebulutangkis dengan peringkat 36 dunia ini sayangnya selalu mengalami kekaahan saat bertemu wakil Thailand dalam 3 kali pertemuan di berbagai tingkat kejuaraan, termasuk saat bersua mantan juara dunia Ratchanok Inthanoon. Hana Ramadhini juga akan mewakili Indonesia di nomor tunggal putri.
- Praveen Jordan/Debby Susanto
Debby meraih medali emas saat berpasangan dengan M.Rijal pada SEA Games 2013 Myanmar, kini ia turun di Singapura 2015 dengan pasangan baru. Prestasi terbaik pasangan ini adalah saat mencapai semifinal India Terbuka, dan perempatfinal Kejuaraan Asia 2015. Selain memiliki beban mengulang prestasi pada SEA Games sebelumnya. Debby masih harus menjadi "mentor" bagi Praveen yang sering kehilangan kendali emosi saat bertanding. Hal ini terlihat jelas saat mereka kalah dari pasangan Denmark, Mads Kolding/Sara Thygesen di fase grup Piala Sudirman. Indonesia juga memiliki pasangan Riky Widianto/Richi Puspita Dili di sektor ganda campuran. Prestasi terkini pasangan tersebut adalah mencapai babak semifinal Selandia Baru Terbuka awal bulan Mei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar