Halaman

Rabu, 20 Mei 2015

Ketika Gamba, sang Juara Jepang, Menyapa Anak Magang

"NJIR! Gamba Osaka! Gue harus berangkat liputan!" begitu kiranya pekik dalam hati saat mengetahui Gamba Osaka mampir ke Jakarta. Saat itu, saya sedang magang di sebuah media olahraga ibukota dan mengiba kepada seorang mentor untuk diajak meliput. Jadilah saya diutus meliput pertandingan yang berlangsung tanggal 24 Januari lalu itu.

Sejatinya, karena saya magang di desk sepakbola nasional, liputan tertuju kepada sang tuan rumah, Persija. Mereka menggelar laga ujicoba tersebut sebagai persiapan menjelang bergulirnya kompetisi Liga Super(saat itu belum dimulai, apalagi ada bayangan dibubarkan). Sejumlah pemain kunci tim "Macan Kemayoran", termasuk legiun asing anyar mereka, didera cedera sehingga hampir tidak ada yang mengharapkan mereka mengimbangi kekuatan tim tamu. 

Begini kiranya bentuk coretan liputan setelah laga:

Babak pertama berlangsung terbuka, Gamba menguasai penguasaan bola mereka menunggu membaca pola permainan dan melihat celah di lini belakang persija
persija berusaha untuk menginisiasi serangan cepat ketika mereka menguasai bola lini . Gamba memainkan formasi 3-5-2 sementara Persija 4-1-4-1
Gol Gamba melalui Usami tercipta ketika persija gagal memotong alur serangan gamba dari lini tengah. menit ke 35 Usami merepotkan dari awal laga bsejumlah peluang dan solo run dia lakukan
Babak kedua Gamba menurunkan tim berbeda dengan formasi 4-4-2. Dua legiun asing lini depan Patric dan Lins Lima tampil. Gamba lebih berani tampil menyerang mengetahui celah dan lini belakang Persija yang naik. 
Lins Lima de Brito berhasil mencetak dua gol hasil dari memanfaatkan kesalahan di lini belakang persija. Persija beberapa kali mencoba memberi perlawanan melalui upaya dari Adam Alis, dan Martin Vunk namun penyelesaian akhir mereka belum menemui sasaran.
Menjelang pertandingan berakhir (85) Patric berhasil mencetak gol keempat bagi gamba setelah menerima umpan silang dari sisi kiri pertahanan Persija. 
Pasca Pertandingan : 
Kenta Hasegawa (Pelatih Gamba Osaka):
Kami buta kekuatan persija, kami mulai menemukan ritme pertandingan setelah mampu unggul dua gol, dalam pertandingan para pemain  menghadapi tekanan penonton, iklim yang berbeda, cukup menggambarkan apa yang mereka kami temui di ACL. Saya akui tujuan utama tim memang untuk menang terlepas dari perlawanan persija dan resiko cedera para pemain
Rahmad Darmawan:
Ia mencoba dua susunan pertahanan yang tampil cukup rapi di babak pertama, namun kelemahan organisasi dan telat membangun serangan menjadi kendala dalam mengejar ketertinggalan. Kami masih harus membenahi konsentrasi dan koordinasi lini belakang, mengedepankan efisiensi dalam membangun serangan, dan membangun chemistry dalam tim.

Hasil akhir laga ujicoba yang disponsori oleh perusahaan elektronik Panasonic dan saluran televisi kabel WakuWaku Japan tersebut memang berakhir dengan skor telak untuk Gamba. Namun,kemenangan telak tersebut kurang menggambarkan kekuatan sesungguhnya dari Gamba. Yasuhito Endo, Yasuyuki Konno, dan Masaaki Higashiguchi masih membela Jepang di Piala Asia. Alasan ketiganya terpilih membela Jepang, adalah peran besar mereka dalam perjalanan Gamba meraih gelar juara liga di musim sebelumnya. Saya juga dibuat penasaran apakah tanpa kehadiran ketiganya mereka akan tampil seperti juara liga di Jakarta, alasan yang mendorong saya untuk meminta kesempatan untuk meliput pertandingan. Jawaban: mereka sungguh bermain baik di depan puluhan ribu Jakmania dan ratusan WN Jepang yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Saya hanya ingin tim ini meraih kemenangan demi kemenangan, siapapun lawannya, lagipula musim depan(saat ini-ed) akan lebih berat ketimbang saat kami meraih juara" ujar Hasegawa saat mengakhiri konferensi pers di akhir pertandingan. Hasegawa-san tak sembarang melempar pernyataan, selain memiliki beban mempertahankan gelar, mereka harus terjun di ajang Asian Champions League, kompetisi yang klub ini juarai pada musim 2008. Tulisan ini dibuat sesaat setelah tim ini meraih kemenangan tandang mereka ke Seoul di babak 16 besar. Faktanya, untuk lolos ke fase gugur ini pun, mereka harus bersusah payah dan mengandalkan rekor head-to-head dengan tim lain di fase grup. 

Empat bulan semenjak Gamba menyapa, anak magang yang sama kembali menjadi penggemar biasa, menikmati liga Jepang melalui siaran televisi. Sejauh ini, Gamba bercokol di posisi dua klasemen liga setelah sebelas pekan berjalan. Takashi Usami juga menggila dengan mencetak sembilan gol, dipanggil ke timnas, dan menjadi pemain terbaik untuk bulan Mei. Sulit membendung mereka menuju gelar juara 2015.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar