Halaman

Kamis, 19 Mei 2011

OPA ROBSON, DAN ANAK ASUHNYA

Bobby Robson, Sir. Adalah nama tenar di sepakbola. legenda sesungguhnya. dan penular banyak ilmu untuk para pelatih hebat sepakbola modern. dua diantaranya telah dikenal dunia


Akan sangat banyak kutipan yang saya ambil untuk bisa menggambarkan secara jelas mengapa dan bagaimana Sir William Robert Robson dikenang sebagai legenda sesungguhnya sepakbola Inggris. Dimulai sebagai pemain brilian untuk Fulham, dan West Bromwich Albion selepas perang dunia kedua. Ia besar untuk menginspirasi banyak orang berkembang dan belajar banyak mengenai sepakbola. 

Caranya mengembangkan sepakbola menyerang, tak lepas dari posisi awalnya saat bermain. Sebagai penyerang dalam. Dalam masa kepelatihannya pun, ia menemukan talenta hebat di lini terdepan. Ambil satu contoh, si tonggos fenomenal dari Brazil: Luis Nazario da Lima "Ronaldo". Sir Bobby memberikan kesempatan awal pada bakat ronaldo di PSV Eindhoven, sebelum membiarkannya "meledak" di Barcelona awal peretangahan dekade 1990an. 

namun kisah fenomenal dari Sir Bobby bukanlah soal menemukan pemain, tapi bagaimana ia membimbing sejumlah talenta "ruang kendali" untuk tim papan atas. Kalo saja seorang Jose Mourinho menolak direkrut sebagai penerjemah sekaligus asisten pelatih Robson di Sporting Club dan Porto,juga Barcelona. Mungkin Ia takkan memegang kendali kepelatihan di Real Madrid saat ini. Sir Robson dengan jelas memberinya banyak pelajaran.

 One of the most important things I learnt from Bobby Robson is that when you win, you shouldn't assume you are the team, and when you lose, you shouldn’t think you are rubbish

nah dari kutipan diatas sekarang jelas siapa yang mengajarinya untuk bermental keras dan bermulut besar. Alih-alih menjadikan hubungannya dengan Mourinho sebatas bos dan pesuruh, Sir Bobby meletakkan landasan kepercayaan, persahabatan, dan tutoring saat bekerjasama dengan Mourinho. Kalopun Ia tidak melakukannya, mungkin Mourinho tak akan ada dalam sejarah Serie A dan Liga Primer sebagai peraih penghargaan pelatih terbaik. 




kenangan indah di Barcelona, pelatih jenius asal Inggris, si penerjemah dari Portugal, dan bocah tonggos berbakat asli Brasil.(dailymail.co.uk)





Aktor terbaru panggung sepakbola dunia, juga berasal dari didikan Robson. Gemblengan Mourinho, dan juga berasal dari Portugal. Ia bahkan tidak berkarir sebagai pemain profesional sebelum memulai karir kepelatihan. tapi Ia mengerti banyak berkembangnya permainan dari masa ke masa, sebagai penggemar fanatik. 

Andre Villas-Boas, adalah pria 33 tahun lebih dua ratus sekian hari yang baru saja memenangkan piala Europa bersama Porto. Pelatih muda ini, banyak dikatakan pengamat sebagai penerus jejak Mourinho sebagai pelatih "ajaib" di kancah sepakbola internasional. Ia mungkin belum akan memegang kendali tim "raksasa" dalam waktu dekat. Tapi melihat rekam jejaknya musim ini, dengan memenagi liga portugal tanpa kekalahan serta menjadikan Porto sebagai tim paling produktif di pentas antartim eropa kelas dua, menjadikannya topik pergunjingan baru.




penuh bakat, namun belum "segarang" Mourinho.(guardian.co.uk/AP)

















































































Sir Bobby Robson adalah pelatih Porto, saat seorang fan belia bernama Andre Villas-Boas mengirimkan surat, meminta sang pelatih agar memainkan secara rutin salah satu penyerang tim, Domingos Paciencia, orang yang kelak dihadapinya sebagai pelatih pesaing di liga Portugal. Kesempatan "disekolahkan" ke sejumlah akademi kepelatihan membuatnya terasah dan terjun langsung mengamati pemain sebagai pencari bakat pada usia 21 tahun. Setahun berselang ia sudah mendapat akreditasi minimal sebagai pelatih tim muda di benua Eropa. Ia getol belajar dan mendapat kepercayaan langsung The Special One, menjadi tangan kanannya saat di Inter Milan.

kita tinggal menanti momen, bagaimana Villas-Boas memiliki kesempatan langsung untuk menantang mentornya, Mourinho dalam kancah sepakbola Eropa. Kesempatan terdekat akan ada musim depan. Dimana Porto, akan kembali ke pentas Champions League. Seandainya Opa Robson masih hidup di alam dunia, jelas ia akan bangga melihat dua anak Portugal asuhannya berkembang menjadi pemimpin hebat di pinggir lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar