Halaman

Jumat, 05 Juni 2015

Febe dan Keajaiban di Istora

Ketika layar televisi usai menyiarkan kemenangan ganda putra Moh.Ahsan/Hendra Setiawan, gemuruh dukungan Istora Senyan masih mengalir bagi wakil Indonesia lain di lapangan tiga. Babak perempatfinal Indonesia Open Super Series Premier(SSP), Jumat (5/6), mempertemukan Maria Febe Kusumastuti melawan wakil Jepang Yui Hashimoto.

Febe tampil menggila di set pertama, hingga mampu unggul jauh saat interval. Set pertama berkesudahan 21-16 untuk keunggulan Febe. Ia tampil begitu baik dan menawan untuk ukuran pemain yang bahkan sudah tak dilirik pelatnas Cipayung. Beberapa penonton bahkan lebih mendukungnya ketimbang Lindaweni Fanetri yang dibantai Ratchanook Inthanon, 21-7, 21-6.

Namun, drama pertandingan Hashimoto dan Febe baru saja dimulai. Tetiba saja tim medis menghampiri Febe, ia nampak mengeluh seketika pula tim medis mencoba melihat kondisi lutut pemain asal klub Djarum tersebut. Set kedua pun seolah berjalan tak seimbang. Hashimoto tanpa ampun memberi banyak smes menyilang kepada Febe yang sudah nampak sulit menggerakkan lutut kanannya. Namun, beberapa kali ia menampilkan pengembalian bola yang cukup "ajaib" hingga membuat Hashimoto pun terkejut. Pada kedudukan 21-16, kali ini untuk keunggulan Yui Hashimoto, set kedua pun usai.

Pada babak penentuan permainan inilah puncak gemuruh Istora berawal. Febe memang sudah tak mampu berlari secara gesit untuk mengembalikan sejumlah bola menyilang dari Hashimoto namun ia mampu memimpin usai interval, bahkan dengan selisih 5 poin!. Pada kedudukan Febe unggul 16-13, ia berusaha mengembalikan netting Hashimoto, dengan sekuat tenaga tersisa, sayang pengembaliannya gagal dan ia terjungkal hingga penonton yang dekat dengan lapangan tiga berdiri terkejut.

Bangkit dan kembali ke permainan, semuanya seolah kembali imbang. Kedua pemain beradu teknik secara maksimal. Hashimoto masih mengandalkan bola menyilang mengekspos cedera Febe. Tapi, pemain putri asli Boyolali memvuat sejumlah jumping smash yang membuat lawannya tak berkutik. Febe secara mengejutkan sempat unggul dan meraih match point!. Berhentikah disitu? belum. Lagi, Febe harus jatuh di lapangan saat mencoba mengantisipasi bola serangan Hashimoto, ia sudah tak mampu membendungnya. Hashimoto pun mengambil set ketiga 22-20. Sekaligus lolos ke semifinal Indonesia Open SSP.

Gemuruh dukungan bagi seorang pemain yang berulang kali terjungkal saat berjuang membuncah dari berbagai sektor dalam Istora. Febe membalas dengan melambaikan salam, saya termasuk ke dalam kelompok penonton yang membalas lambaian tersebut dengan standing ovation. Meski gagal ke semifinal, Maria Febe Kusumastuti kamu pahlawan Istora kami pada hari Jumat ini. Bravo!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar