Singapura, Selasa (16/6) - Bisa dibilang pegelaran SEA Games XXVII 2015 Singapura menjadi unjuk kekuatan pelatnas Cipayung kepada para pesaingnya di kawasan asia tenggara. Walaupun harus merelakan medali di beberapa nomor, tim Indonesia sanggup menjadi juara umum walau hanya menurunkan tim "lapis kedua". Sektor ganda menjadi ujung tombak dalam perolehan medali yang seluruh pertandingannya dihelat di Singapore Indoor Stadium ini.
Indonesia tinggal membutuhkan satu medali emas untuk memenuhi target sebanyak dua medali emas yang dipasang oleh PBSI dan Satlak Prima jelang SEA Games kal ini. Sebelum final digelar, target tersebut pun sudah terpenuhi mengingat pada kategori ganda putra dua wakil Indonesia dipastikan saling berhadapan. Sementara wakil lainnya, Hanna Ramadini dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto memiliki peluang bagi tim Indonesia untuk meraih medali emas dan melampaui target yang telah diberikan.
Dalam duel ganda putra, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi unggul atas koleganya pasangan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 21-12, 24-22. Terdapat prestasi tersendiri dalam duel ini. Ini adalah kali kedua secara berurutan dalam kancah SEA Games, Indonesia menempatkan dua wakilnya di babak final. Sementara bagi Angga Pratama, ia mengulangi prestasinya dengan meraih medali emas, setelah dua tahun lalu juga memperoleh emas saat berpasangan dengan Ryan Agung Saputra.
Hanna Ramadini, yang sebelumnya tidak diunggulkan di kategori perseorangan, menjadi wakil Indonesia untuk tampil di final nomor tunggal putri. Sayang perlawanan gadis berusia 20 tahun tersebut tak mampu menundukkan sang lawan dari Thailand, Busanan Ongbumrungpan yang unggul dalam dua gim, 21-17, 21-12. Meskipun sempat unggul cukup jauh di gim kedua, Hanna banyak membuat kesalahan sendiri dan seketika kehilangan bentuk permainan. Hal ini berbuah kemenangan bagi Busanan, peraih medali perak SEA Games 2013 di Myanmar.
Wakil terakhir yang turun di babak final adalah ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto. Menghadapi sang lawan yang berasal dari Malaysia, pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Yin, mereka kehilangan gim pertama yang berkesudahan 18-21 untuk pasangan Chan/Goh. Set kedua, Praveen/Debby mulai menemukan ritme dan sesekali mengambil keuntungan dari servis berisiko sang lawan. Berkat beberapa smash keras menyilang Praveen, wakil Indonesia unggul di set kedua 21-13.
Drama berlanjut ke set penentuan, peraihan poin berlangsung ketat, momen tersebut berlangsung hingga pasangan Indonesia mampu mendominasi dan unggul beberapa angka. Sayang pada saat kedudukan beranjak ke angka belasan pasangan Malaysia balik menampilkan permainan efektif di depan net dan memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, tidak hanya sekali, tapi hingga tiga kali kesempatan!. Untung bagi pasangan Indonesia, pada saat poin kritis, mereka mampu bertahan dari serangan lawan dan mengakhiri pertandingan dengan kedudukan 25-23.
Medali emas kedua bagi Debby Susanto di dua edisi SEA Games ini menandakan Indonesia meraih juara umum cabang olahraga bulutangkis. Indonesia mengungguli Malaysia dan Thailand dengan meraih tiga medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu. Satu medali emas lain disumbangkan oleh tim beregu putra Indonesia. Catatan positif ini menandakan kesiapan para pemain muda pelatnas dalam mengemban tugas kompetisi di tingkat regional. Sementara pekerjaan rumah bagi pasukan Cipayung untuk berbenah di sisi mental bertanding agar pemain muda ini mampu untuk tampil matang dan konsisten dalam kompetisi sesungguhnya di level Grand Prix maupun Super Series.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar