sharing a piece of personal and appearing as a sportsblog
Jumat, 19 Juni 2015
Jangan Lupa Belanja
Kamis, 18 Juni 2015
Penyerang Internasional Prancis Hijrah Ke Meksiko
Rumor kepindahan Gignac, membuat sejumlah klub dari daratan eropa dikaitkan sebagai destinasi karir sang penyerang berikutnya. Sejumlah tim liga primer Inggris seperti Newcastle, West Ham tertariik memboyong pemain yang mencetak enam gol bagi tim nasional Perancis. Begitu juga rumor yang menyebutkan ketertarikan Dynamo Moscow(Rusia), dan salah satu klub papan tengah Serie A, Fiorentina. Rupanya, pria berusia 29 tahun tersebut memilih untuk mengambil opsi lain.
Seperti dilansir dari beberapa media olahraga baik Perancis maupun Eropa pada Selasa (17/6) waktu setempat, Gignac resmi mengikat kesepakatan untuk membela klub liga Meksiko, Tigres. Menurut laporan Goal.com, dan beberapa sumber lain, Gignac akan diikat selama tiga tahun dengan perkiraan nilai kontrak mencapai empat juta dolar amerika per tahunnya.
Selain mendatangkan mantan penyerang Touluse tersebut, Tigres juga merogoh kocek mereka sangat dalam untuk mendaratkan bintang muda Meksiko Jurgen Damm asal klub Pachuca, dan penyerang Villareal asal Nigeria, Ikechukwu Uche. Aktivitas beli pemain yang dilakukan oleh Tigres bisa dibilang sebagai yang paling aktif dan termahal di liga Meksiko musim panas ini.
Liga utama negeri Meksiko sendiri akan memulai musim barunya pada akhir Juli nanti. Namun, kompetisi terdekat yang akan dihadapi Tigres adalah kompetisi antar klub amerika selatan, Piala Libertadores. Tigres melaju ke babak semifinal dan akan menghadapi lawannya asal Brasil, SC Internacional pada tanggal 16 Juli mendatang.
Rabu, 17 Juni 2015
Pekan Pertama EPL, Liverpool Kembali Tandang ke Britannia
Arsenal v West Ham United
Chelsea v Swansea City
Everton v Watford
Leicester City v Sunderland
Manchester United v Tottenham Hotspur
Newcastle United v Southampton
Norwich City v Crystal Palace
Stoke City v Liverpool
West Bromwich Albion v Manchester City
Selasa, 16 Juni 2015
Kunci Gelar Ganda, Juara Umum Diraih
Indonesia tinggal membutuhkan satu medali emas untuk memenuhi target sebanyak dua medali emas yang dipasang oleh PBSI dan Satlak Prima jelang SEA Games kal ini. Sebelum final digelar, target tersebut pun sudah terpenuhi mengingat pada kategori ganda putra dua wakil Indonesia dipastikan saling berhadapan. Sementara wakil lainnya, Hanna Ramadini dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto memiliki peluang bagi tim Indonesia untuk meraih medali emas dan melampaui target yang telah diberikan.
Dalam duel ganda putra, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi unggul atas koleganya pasangan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 21-12, 24-22. Terdapat prestasi tersendiri dalam duel ini. Ini adalah kali kedua secara berurutan dalam kancah SEA Games, Indonesia menempatkan dua wakilnya di babak final. Sementara bagi Angga Pratama, ia mengulangi prestasinya dengan meraih medali emas, setelah dua tahun lalu juga memperoleh emas saat berpasangan dengan Ryan Agung Saputra.
Hanna Ramadini, yang sebelumnya tidak diunggulkan di kategori perseorangan, menjadi wakil Indonesia untuk tampil di final nomor tunggal putri. Sayang perlawanan gadis berusia 20 tahun tersebut tak mampu menundukkan sang lawan dari Thailand, Busanan Ongbumrungpan yang unggul dalam dua gim, 21-17, 21-12. Meskipun sempat unggul cukup jauh di gim kedua, Hanna banyak membuat kesalahan sendiri dan seketika kehilangan bentuk permainan. Hal ini berbuah kemenangan bagi Busanan, peraih medali perak SEA Games 2013 di Myanmar.
Wakil terakhir yang turun di babak final adalah ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto. Menghadapi sang lawan yang berasal dari Malaysia, pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Yin, mereka kehilangan gim pertama yang berkesudahan 18-21 untuk pasangan Chan/Goh. Set kedua, Praveen/Debby mulai menemukan ritme dan sesekali mengambil keuntungan dari servis berisiko sang lawan. Berkat beberapa smash keras menyilang Praveen, wakil Indonesia unggul di set kedua 21-13.
Drama berlanjut ke set penentuan, peraihan poin berlangsung ketat, momen tersebut berlangsung hingga pasangan Indonesia mampu mendominasi dan unggul beberapa angka. Sayang pada saat kedudukan beranjak ke angka belasan pasangan Malaysia balik menampilkan permainan efektif di depan net dan memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, tidak hanya sekali, tapi hingga tiga kali kesempatan!. Untung bagi pasangan Indonesia, pada saat poin kritis, mereka mampu bertahan dari serangan lawan dan mengakhiri pertandingan dengan kedudukan 25-23.
Medali emas kedua bagi Debby Susanto di dua edisi SEA Games ini menandakan Indonesia meraih juara umum cabang olahraga bulutangkis. Indonesia mengungguli Malaysia dan Thailand dengan meraih tiga medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu. Satu medali emas lain disumbangkan oleh tim beregu putra Indonesia. Catatan positif ini menandakan kesiapan para pemain muda pelatnas dalam mengemban tugas kompetisi di tingkat regional. Sementara pekerjaan rumah bagi pasukan Cipayung untuk berbenah di sisi mental bertanding agar pemain muda ini mampu untuk tampil matang dan konsisten dalam kompetisi sesungguhnya di level Grand Prix maupun Super Series.
Senin, 15 Juni 2015
Empat Wakil Di Final, Pastikan Satu Emas
Singapura - Babak semifinal nomor perseorangan cabang olahraga bulutangkis usai dilangsungkan pada Senin (15/6) malam, di Singapore Indoor Stadium.
Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto adalah wakil Indonesia pertama yang lolos ke babak final. Mereka berhasil mengalahkan Sudket Prapakamol/Sapsiree Taerattanachai setelah bermain tiga gim, 21-13, 8-21, 21-14. Ini adalah final SEA Games kedua bagi Debby, yang edisi sebelumnya meraih medali emas bersama Muhammad Rijal.
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying asal Malaysia akan menjadi lawan bagi Praveen/Debby dalam merebut medali emas. Pasangan negeri jiran tersebut mengalahkan wakil Indonesia lain, Riky Widianto/Richi Puspita Dili, 21-18, 18-21, 22-20 untuk melaju ke final yang akan digelar besok, Selasa (16/6).
Pada kategori tunggal putri, Hanna Ramadini mampu mengalahkan wakil Malaysia, Goh Jin Wei, untuk meraih satu tempat di babak final. Sempat tertinggal pada gim pertama 16-21, pebulutangkis berusia 20 tahun mampu menyudahi dua set berikutnya dengan keunggulan 21-12, 21-18. Pada babak final, ia akan menghadapi wakil Thailand yang juga finalis tunggal putri SEA Games 2013 Myanmar, Busanan Ongbumrungpan. Sebelum melaju ke final, Busanan menaklukkan wakil Vietnam, Vu Thi Trang, 21-11, 21-17, di babak semifinal.
Indonesia sendiri telah memastikan merebut medali emas di kategori ganda putra. Sesama wakil Indonesia, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan saling bertemu di babak final. Skenario terbaik ini bisa tercapai setelah kedua pasangan tersebut mampu menundukkan lawan masing-masing di babak semifinal.
Angga/Ricky mampu menyudahi pertandingan dalam dua gim langsung dengan skor 21-12, 21-18, saat bersua pasangan tuan rumah, Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart. Ini juga merupakan final SEA Games kedua bagi pasangan ini, meskipun di edisi lalu bermain dengan pasangan yang berbeda. Di sisi lain, Markus/Kevin menyudahi perlawanan ganda putra Filipina, Ronel Estanislao/Philip Joper Escueta, dengan dua gim langsung 21-14, 21-12.
Prestasi ganda putra tim bulutangkis Indonesia, tak mampu disamai oleh para wakil di ganda putri. Baik pasangan Maretha Dea Giovani/Suci Rizki Andini serta Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi harus puas dengan medali perunggu. Maretha/Suci harus takluk di tangan wakil Malaysia, Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho dengan skor 16-21, 21-23. Sementara wakil Malaysia lainnya, Vivian Hoo Kah Mun/Moon Khe Wei mengandaskan perlawanan Awanda/Mahadewi, 21-12, 21-11.
Sabtu, 13 Juni 2015
Jadwal Tanding Wakil Indonesia: Perempatfinal Perseorangan Bulutangkis
Jumat, 12 Juni 2015
Bulutangkis Separuh Jalan Penuhi Target
Singapura, Jumat (12/6)
Catatan penting ditorehkan oleh tim bulutangkis putra Indonesia, pada SEA Games ke XXVIII kali ini Jonatan Christie dkk sukses meraih medali emas.
Prestasi tersebut mereka raih usai mengalahkan tim bulutangkis putra Thailand dengan skor 3-2. Menjadi tunggal pertama yang tampil di partai pembuka, Jonatan Christie justru takluk di tangan tunggal pertama Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, 17-21, 19-21. Kemenangan Tanongsak seolah memberi angin kepada Thailand bahwa medali emas akan mereka raih.
Di partai selanjutnya, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi tampil trengginas untuk menaklukkan lawannya sekaligus memberi poin bagi tim Indonesia. Mereka menyamakan kedudukan menjadi sama kuat setelah menaklukkan duet Nipitphon Puangpuapech/Issara Bodin, 21-15, 21-13, hanya dalam kurun waktu 30 menit. Thailand kembali memaksakan keunggulan atas tim Indonesia, saat tunggal kedua, Firman Abdul Kholik gagal membendung permainan tunggal putra senior, Boonsak Ponsana. Firman harus rela takluk dua set langsung, 7-21, 14-21 dai pebulutangkis Thailand berusia 33 tahun tersebut.
Sektor ganda kembali menjadi penyelamat regu Indonesia, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon sesuai harapan mampu tampil maksimal saat mengalahkan pasangan kedua Thailand Wannawat Ampunsuwan/Pakkawat Vilailak. Setelah melalui duel tiga set, Kevin/Markus mampu unggul 21-19, 18-21, 21-14. Indonesia memastikan meraih medali emas setelah tunggal ketiga Ihsan Maulana Mustofa secara dramatis menghentikan laju Suppanyu Avihingsanon.
Gagal memanfaatkan keunggulan dan kehilangan poin penting membuat Ihsan harus menyerah di gim pertama 20-22. Namun di dua gim berikut, Ihsan berhasil menaklukkan Aihingsanon yang terlihat sudah kelelahan dengan skor 21-16, 21-9. Ini adalah sumbangan medali emas pertama dari cabang bulutangkis, namun juga merupakan sumbangan medali kedua. Sebelumnya, tim beregu putri Indonesia meraih medali perunggu usai takluk dari regu putri Malaysia di fase semifinal, Kamis (11/6).
Dengan target dua emas dari cabang olahraga bulutangkis di SEA Games 2015 kali ini, maka separuh dari capaian tersebut sudah terpenuhi. Besok, Sabtu (13/6), cabang olahraga bulutangkis mulai mempertandingkan nomor perseorangan di berbagai kategori. Indonesia menargetkan mampu memperoleh medali emas di kategori ganda putra dan ganda campuran. Indonesia memiliki dua pemain dengan pengalaman meraih medali emas di ajang SEA Games pada dua kategori tersebut, Angga Pratama dan Debby Susanto. (*)
Kamis, 11 Juni 2015
Nagatomo: Saya Ingin Bertahan di Inter
Rabu, 10 Juni 2015
That's All I Can Say
" He is a fantastic communicator. He manages to keep the players happy, even the ones that aren't playing every week. He has a clear philosophy when it comes to how he wants his team to perform. In my eyes he is a very complete coach, considering his tactical and human qualities."
-Gerhard Tremmel , Swansea Goalkeeper (2011-2015), commenting about the manager who brought him to English football, Brendan Rodgers.
well, Glen Johnson probably won't be agree with Tremmel's comment on how Mr.Rodgers rotate the squad. But wait, in case you missed it, there were one of LFC squad member that always happy even though he does not having much minutes on the pitch or manages to score a goal, Mario Balotelli.
click here for the complete interview of transfermarkt.co.uk with Gerhard Tremmel
Selasa, 09 Juni 2015
Teppanyaki
mbak lindswell, yang saya idolakan, terima kasih atas persembahan dua emasnya di SEA Games. Kapan kita makan teppanyaki bareng? tadi udah coba makan sendiri, rasanya ada yang kurang mbak.
Solo, 9 Juni
Senin, 08 Juni 2015
Thanks for The Great Weekend Istora!
As a sportsfan, it's such a joy to be able to watch world class athletes compete in a world class tournament. Supporting those who represent Indonesia and others who perform magnificently to claim victory. Salam Olahraga!
Minggu, 07 Juni 2015
Tiongkok Bawa Pulang Dua Gelar dari Istora
Sejarah bulutangkis dunia, kembali terukir di Istora Senayan, Jakarta. Babak final kejuaraan Indonesia Open Super Series Premier (SSP) usai digelar, dan telah menghasilkan juara di masing-masing nomor. Turnamen dengan hadiah terbesar musim ini, dengan total US$ 850.000, ditutup dengan cukup meriah.
Diawali pada sektor ganda campuran, pasangan asal Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin mengalahkan rekan senegara mereka Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pasangan unggulan kedua turnamen tersebut menunjukkan kesolidan dan pengalaman mereka untuk menang dua set langsung 21-17, 21-16.
Pada nomor berikut, tampil salah satu favorit Istora, Ratchanok Intanon. Pebulutangkis asal Thailand tersebut tampil menghadapi lawannya asal Jepang, Yui Hashimoto. Intanon tampil mendominasi dan berhasil unggul atas Hashimoto dalam dua set langsung, 21-10, 21-11.
Partai ketiga adalah salah satu yang paling intens dan mengejutkan. Unggulan sekaligus juara bertahan asal Denmark, Jan O Jorgensen ditantang pemain tunggal putra asal Jepang, Kento Momota. Jorgensen yang mendapat dukungan penonton Istora, tampil baik saat menuntaskan set pertama dengan keunggulan 21-16.
Di set kedua, angin Istora mulai berhembus mendekati Momota, beberapa kali Jorgensen mendapat peringatan dari umpire pertandingan karena gagal mengontrol emosi dengan keputusan hakim garis di lapangan. Memanfaatkan kelengahan sang lawan, Momota berhasil mencuri poin penting dan menang 21-19.
Set terakhir, seolah menjadi periode antiklimaks Jorgensen dalam turnamen tahun ini. Kesulitan mengontrol permainan dan berakhir melakukan kesalahan sendiri, membuatnya harus kehilangan gelar yang ia raih musim lalu. Sorak gembira penonton Istora, yang sejak akhir set kedua ganti mendukung Momota, membuncah ketika jagoan Jepang mampu menyelesaikan permainan dengan skor 21-16.
Pada partai keempat, tampil ganda putri tuan rumah, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Penampilan yang paling ditunggu oleh penonton ini ternyata berlangsung tanpa ada drama. Menantang pasangan asal Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing, yang juga menggusur mereka di turnamen Australia Terbuka Super Series dua minggu lalu, Greysia/Nitya seolah kehabisan bensin.
Beban kelelahan akibat selalu bermain tiga set semenjak babak awal turnamen rupanya mencapai batasnya di final. Kehilangan momentum semenjak interval set pertama dan gagal membangun irama permainan sendiri di set berikut, mengharuskan mereka kalah 21-11, 21-10. Indonesia pun nirgelar pada turnamen edisi tahun ini.
Sebagai penutup, masih ada pertandingan seru antara ganda putra asal Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol yang menghadapi pasangan asal Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan. Penampilan kelas dunia diperlihatkan kedua pasangan di laga tersebut. Sung Hyun/Baek Cheol sukses merebut set pertama dengan 21-16, sebelum Fu/Zhang membalas di set kedua juga dengan keunggulan 21-16.
Pada set ketiga, laga berlangsung ketat, namun juara dunia 2014, Sung Hyun/Baek Cheol secara dramatis memperoleh keunggulan saat poin kritis. Mereka meraih gelar juara dengan merngakhiri set ketiga dengan skor 21-19. Ini adalah gelar pertama bagi pasangan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol pada tahun ini.
Sabtu, 06 Juni 2015
Sepi
Istora sudah lengang, tinggal kami dan sejumlah warga nordik mendukung sang juara bertahan. Besok keramaian akan kembali, tapi mungkin tak akan seperti sore tadi.
Jumat, 05 Juni 2015
Febe dan Keajaiban di Istora
Ketika layar televisi usai menyiarkan kemenangan ganda putra Moh.Ahsan/Hendra Setiawan, gemuruh dukungan Istora Senyan masih mengalir bagi wakil Indonesia lain di lapangan tiga. Babak perempatfinal Indonesia Open Super Series Premier(SSP), Jumat (5/6), mempertemukan Maria Febe Kusumastuti melawan wakil Jepang Yui Hashimoto.
Febe tampil menggila di set pertama, hingga mampu unggul jauh saat interval. Set pertama berkesudahan 21-16 untuk keunggulan Febe. Ia tampil begitu baik dan menawan untuk ukuran pemain yang bahkan sudah tak dilirik pelatnas Cipayung. Beberapa penonton bahkan lebih mendukungnya ketimbang Lindaweni Fanetri yang dibantai Ratchanook Inthanon, 21-7, 21-6.
Namun, drama pertandingan Hashimoto dan Febe baru saja dimulai. Tetiba saja tim medis menghampiri Febe, ia nampak mengeluh seketika pula tim medis mencoba melihat kondisi lutut pemain asal klub Djarum tersebut. Set kedua pun seolah berjalan tak seimbang. Hashimoto tanpa ampun memberi banyak smes menyilang kepada Febe yang sudah nampak sulit menggerakkan lutut kanannya. Namun, beberapa kali ia menampilkan pengembalian bola yang cukup "ajaib" hingga membuat Hashimoto pun terkejut. Pada kedudukan 21-16, kali ini untuk keunggulan Yui Hashimoto, set kedua pun usai.
Pada babak penentuan permainan inilah puncak gemuruh Istora berawal. Febe memang sudah tak mampu berlari secara gesit untuk mengembalikan sejumlah bola menyilang dari Hashimoto namun ia mampu memimpin usai interval, bahkan dengan selisih 5 poin!. Pada kedudukan Febe unggul 16-13, ia berusaha mengembalikan netting Hashimoto, dengan sekuat tenaga tersisa, sayang pengembaliannya gagal dan ia terjungkal hingga penonton yang dekat dengan lapangan tiga berdiri terkejut.
Bangkit dan kembali ke permainan, semuanya seolah kembali imbang. Kedua pemain beradu teknik secara maksimal. Hashimoto masih mengandalkan bola menyilang mengekspos cedera Febe. Tapi, pemain putri asli Boyolali memvuat sejumlah jumping smash yang membuat lawannya tak berkutik. Febe secara mengejutkan sempat unggul dan meraih match point!. Berhentikah disitu? belum. Lagi, Febe harus jatuh di lapangan saat mencoba mengantisipasi bola serangan Hashimoto, ia sudah tak mampu membendungnya. Hashimoto pun mengambil set ketiga 22-20. Sekaligus lolos ke semifinal Indonesia Open SSP.
Gemuruh dukungan bagi seorang pemain yang berulang kali terjungkal saat berjuang membuncah dari berbagai sektor dalam Istora. Febe membalas dengan melambaikan salam, saya termasuk ke dalam kelompok penonton yang membalas lambaian tersebut dengan standing ovation. Meski gagal ke semifinal, Maria Febe Kusumastuti kamu pahlawan Istora kami pada hari Jumat ini. Bravo!
Kamis, 04 Juni 2015
Sejumlah Wakil Tumbang, Kejutan Indonesia Masih Meledak
Rabu, 03 Juni 2015
3 Juni, Hari Baru di Madrid
" The main thing for my development was the winning mentality Real Madrid has. "
- Rafael Benitez, (FourFourTwo, September 2011)
Rafael Benitez in 2011, speaking about his early management and coaching apprenticeship at various Real Madrid outfits. Starting today he's the new first team manager of El Real. Congratulations seƱor!
Selasa, 02 Juni 2015
Myanmar Borong 4 Gol ke Gawang Indonesia
Senin, 01 Juni 2015
Muto Mantap Menuju Mainz
Sebuah pengumuman disiarkan melalui layar elektronik dan pengeras suara meminta sebanyak 23.439 penonton yang hadir untuk berkenan tidak meninggalkan stadion selepas laga usai. Pada beberapa sudut tribun, sebagian suporter(dan juga awak media) paham bahwa klub akan menyampaikan sebuah kabar perpisahan. Yoshinori Muto, penyerang utama dan pencetak gol terbanyak musim ini akan bergabung dengan klub asal Jerman, FSV Mainz 05.
Muto, 22, adalah salah satu aset besar terkini milik FC Tokyo, ia juga salah satu pemain yang paling bersinar di liga musim ini. Berposisi sebagai penyerang sayap maupun tengah, Muto tampil secara reguler bersama FC Tokyo semenjak musim 2014. Dalam 33 penampilan di musim perdananya Muto mampu mencetak 13 gol, menyamai rekor bagi pemain debutan di liga Jepang. Prestasi ini langsung mengganjarnya sebagai salah satu pemain masa depan negeri sakura.
Pada bulan April, namanya mencuat ke permukaan, beberapa media asal Inggris mengabarkan ketertarikan Chelsea kepada sosok bernomor punggung 14. Chelsea di sisi lain juga tengah terkonfirmasi menjajal membuka kemungkinan mengembangkan brand mereka di negara kekaisaran tersebut. Jalinan kesepakatan antara pabrik ban Yokohama yang dikabarkan mencapai 40 juta poundsterling membuat Chelsea siap mengangkat nama Muto. Namun sepertinya, seorang Yoshinori Muto sudah memiliki keteguhan hati untuk menentukan masa depannya.
Mengambil kesempatan untuk pindah ke Bundesliga jelas keputusan besar, namun bagi Muto segalanya seakan sudah lebih jelas. Ketimbang bernasib sekedar menjadi pin-up boy layaknya Shinji Kagawa ketika diangkut Manchester United, Chelsea juga belum tentu memberikannya kesempatan bermain reguler. Hal tersebut pun terang-terangan diakui pria yang lulus dari fakultas ekonomi Universitas Keio, Tokyo ini ketika diwawancarai oleh SkySports. "Saya hanya mencoba realistis dan memilih tim yang sesuai dengan level permainan saya sendiri" beber Muto dalam wawancara beberapa hari lalu.
Yoshinori Muto Menyapa Penggemar Seusai Laga - Photo : Dan Orlowitz/Football Channel Asia |
Bagi penyelenggaraan liga Jepang, kehilangan bakat bersinar yang mampu menggaet penonton untuk datang ke stadion mungkin sebuah kerugian. Sisi lain, ini merupakan sebuah kebanggaan bagi pembinaan sepakbola Jepang. Pelatih tim nasional saat ini, Vahid Halilhodzic pun menyebut Muto membutuhkan pengalaman bermain secara reguler di Eropa. Belum jelas apakah Muto masih akan tampil di tiga laga sisa FC Tokyo di paruh pertama J1 League musim ini, apabila tidak, maka gol kemenangan atas Reysol di laga kandang Sabtu malam itu adalah hadiah perpisahan yang indah.